Ava tak peduli, mendapat tatapan tajam dari kakaknya saat ini bahkan sejak 5 menit yang lalu, toh, Ava nggak melakukan kesalahan dan kejahatan, toh Ava nggak merugikan kakaknya juga.
“Hapus, Ava. Atau kakak…”
“Atau kakak akan apa?”Tantang Ava, sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Melindungi pewarna bibir yang Ava oleskan pada bibirnya sehingga sedikit bewarna merah dan pink terus berminyak juga. Bukan lipstick, kakaknya bodoh. Yang ava oleskan pada bibirnya adalah pelembab bibir untuk anak-anak.
“Kakak kasih tahu, nanti kamu akan jijik dan takut…”Ucap Ale dengan tatapan penuh artinya. Membuat sinar menantang dan berani di kedua mata Ava seketika redup, di gantikan dengan sinar takut dan penasaran. Dan sinar mata Ava juga semakin redup di saat Ale kakaknya…
“Aku sudah mintaa
