"Plak!” Pria paruh baya itu melayangkan tamparan keras ke arah Susi hingga wajahnya terlempar ke samping. Susi menjadi panik ketika dia menghadapi ayahnya. Pria paruh baya ini sebelumnya begitu mendukungnya tetapi kini ayahnya tidak segan untuk memukulinya. Pria paruh baya itu berteriak dengan marah, “Bagaimana kau bisa memprovokasi Fiona? Dia adalah bagian dari keluarga kita. Mengapa kau begitu kejam?” Susi mendongkak dan menatapnya dengan tatapan yang mengejek ketika dia berkata, “Ayah, sudah waktunya, Fiona tahu apa yang terjadi. Siapa yang mendukungku untuk melakukan tindakan ini sebelumnya? Apa ayah lupa?” “Apa yang kau katakan?” Pria tua itu melototinya saat dia menanggapi putrinya. Tatapan bersalah melintas di mata Susi ketika dia tanpa sadar melirik Rafael. Pria itu memegangi