Pria itu mencondongkan tubuh ke depan dan tampak senyum yang nakal. Fiona menjadi kaku dengan tindakannya. Dia menatap Rafael dengan tatapan yang jengkel. Namun, itu tidak menghentikannya. Fiona melototinya tetapi tatapan Rafael yang dalam membawa arti lain. Wanita muda itu berkata dengan suara yang berat, “Akta nikah akan segera berubah menjadi akta cerai.” “Kata cerai? Wanita bodoh, siapa yang memberimu keberanian untuk meminta cerai tanpa seizinku?” Tatapan pria itu tampak tajam seperi pisau yang akan menebas musuh. Reaksi Rafael mengejutkan Fiona. ‘Bukankah pria ini seharusnya bersemangat untuk menyingkirkannya? Selaian itu, meskipun Rafael menolak untuk menceraikannya, tidak ada tempat baginya untuk tinggal karena sikap angkuh Nyonya Sheryn.’ Menyadari makna di mata Fiona, Rafae