Waktu berlalu dengan cepat, Fiona dan Rafael hilang kontak. Dia bahkan telah melahirkan seorang putra. Dia memberi nama Erdo dan membesarkan anaknya seorang diri. kini usia bocah itu hampir 4 tahun. Dia mulai disibukan dengan bekerja. Fiona merasa bahwa inilah saatnya dia kembali ke negaranya. Dia ingin mengunjungi makam pamannya. Seseorang yang baik hati memberitahunya tentang berita kebakaran yang dialami Pamannya dan Gavin. Bahkan mereka menemukan alamat pemakaman itu. “Ma, kita akan ke mana?” Bocah yang berdiri di samping Fiona bertanya saat dia memandangi Fiona dengan rasa ingin tahu. “Kita akan mengunjungi pemakaman Kakek Wilson.” Fiona menanggapinya dengan tersenyum setelah dia menjawab dengan lembut. “Apakah Papaku ada di kota itu?” Bocah itu bertanya lagi dan berkedip-k