“Oke, baiklah aku akan melihatnya.” Kemudian, dia menutup telpon dan melihat postingan itu. Matanya membelalak begitu dia membaca artikel tentangnya. Alisnya berkerut dengan dalam tanpa disadarinya. Bahkan, penulis yang menyebarkan berita itu membalas komentar para netizen satu persatu dan membenarkan ucapan mereka. Fiona tidak bisa mempercayai tentang itu. ‘Bagaimana bisa artikel itu terbit?’ Dia bertanya-tanya siapa yang memposting berita itu. ‘Itu ttidak benar! Aku tidak melakukannnya!’ Orang-orang memandanginya dengan pandangan yang aneh di mata mereka. Sekelompok orang berkumpul untuk membicarakannya. “Aku tidak percaya kalau Fiona seperti itu!” “Iya, siapa yang tahu? Jangan menilai seseorang dari luarnya. Tidak ada yang tahu isi hatinya.” “Itu benar. Bisa jadi keluguannya itu ad