Langkah Pertama

1215 Words

"Ayah nggak ada jadwal hari ini?" Pertanyaan yang aku berikan pada Ayahku saat beliau mengajakku untuk keluar dari gedung Divpropam dengan alasan Brunch membuat Ayah yang tengah bersiap seketika menoleh ke arahku, "tidak ada jadwal mendesak, Nak. Ayah bisa atur semuanya." Jawab beliau dengan santai. Tidak ingin berdebat, aku memilih diam di tempatku memperhatikan Ayah yang kini tengah berbicara di balik sambungan telepon, entahlah, mungkin beliau tengah berbicara dengan ajudan beliau untuk mengatur ulang jadwal yang harus di tunda karena Ayah masih ingin berbicara banyak denganku. Sikap manis beliau sebagai seorang Ayah yang tengah berbahagia karena anaknya yang sudah lama tidak bersua datang menemuinya nyaris saja menipuku. Yah, segala alasan yang beliau utarakan nyatanya tidak membuat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD