"Kamu siap?" "..........." "Jangan sampai keputusanku menolongmu ini salah, Dek!" Aku tersenyum saat mendekatinya dan meraih tangan pria yang sudah menolongku ini untuk menunjukkan padanya betapa berterimakasihnya aku kepadanya. "Terimakasih ya Mas Dirga untuk bantuannya, Alle nggak nyangka di dunia Alle yang kejam ini masih ada orang-orang baik yang peduli bahkan pada orang asing sekali pun." Untuk kali ini, apa yang aku ucapkan pada Mas Dirga ini benar-benar sebuah ketulusan, untuk pertama kalinya ada orang yang mempercayaiku di saat orang lainnya justru menertawakanku bahkan mengatakan jika aku halu. Percayalah, di tertawakan atas kenyataan itu adalah hal yang sangat menyakitkan. Walaupun aku terbiasa dengan hal tersebut, tapi tetap saja membadut dan menjadi bahan tertawaan orang i