Empat

3708 Words
Hap!!   Dimas menangkapnya dengan lihai. “Mau nyelakain gue lo?” Michelle malah nyengir kuda. Dimas berjalan mendekati Michelle dengan kesal. Sebenarnya mau apa sih nih cewek. Berani sekali. Dimas semakin mendekat. Mendekat.. Mendekat..   “Ka.. kamu mau ngapain??” Michelle Panik. “Lo cari masalah kan sama gue? Kalo lo suka sama gue bilang aja,” Dimas kepedean. “Siapa yang suka sama kamu!” Dimas mulai mendekat dan mendekat. Sampai tubuh Michelle terhimpit tembok dan dirinya. “Tenang aja gue bakalan kasih yang lo mau,” “Maksudnya?” Michelle sedikit takut dengan gelagat Dimas. Dimas memonyong-moyongkan mulutnya. Michelle panik dan langsung menutup matanya. Jangan sampai deh Dimas menciumnya. Michelle tidak akan terima, kalau sampai ciuman pertamanya di rebut Dimas.   Adduuhhh mimpi apa aku semalem mau dicium sama playboy tengil ini? Tapi kenapa aku jadi dek dekan gini? Yaa ampun si tengil mulai deket lagi, rutuk Michelle dalam hati.   “Lepasin!!” Michelle mendorong tubuh Dimas yang mulai medekat. Dimas melepaskan genggamannya “Ahahhahahaa lo pikir, gue mau apa ciuman sama cewek cupu macam lo!! Denger ya. Lo tuh ga ada apa-apanya dibandingkan sama cewek-cewek yang pernah jadi cewek gue!!” “Aku ga perduli!!” Akirnya Dimas melepaskan Michelle sepenuhnya. “Kita lihat seberani apa lo sama gank GHS!!” “Aku bakalan buktiin, kalo aku ga takut sama kamu dan gank kamu!!” bentak Michelle. “Gue tunggu!”   Michelle pergi meninggalkan Dimas. Sempat berbalik sebentar, untuk memastikan Dimas tidak mengejarnya. Bisa gawat kalau Dimas melakukan hal yang tidak di inginkan pada dirinya. Michelle melihat Dimas tersenyum puas. Entah apa yang Dimas senyumkan. Yang jelas Michelle tidak akan gentar pada Dimas. Meski sebenarnya tadi Michelle sedikit taku dengan kelakuan Dimas.   Vegasus 3 IPA 1   Liana menangis tersedu-sedu. Liana cerita kalau dia baru putus dengan Dimas. “Gue bilang juga apa Li, ga percaya sih kalo Dimas itu playboy sejati. Lagian bukannya lo mau ngerjain dia. Eh malah cinta beneran, dari awal gue dah peringatin lo kan Li. Dimas itu ga pernah serius sama cewek,” ucap Putri prihatin. Michelle masuk kelas ia bingung dengan Liana. Kenapa dia menangis? Apa ada kejadian yang membuatnya menangis seperti itu? “Ada apa sih ini?” “Liana di putusin Dimas,” sahut Ivha. “Lah bukannya bagus?” kening Michelle berkerut aneh. Harusnya kan bersyukur di putusin playboy rese kaya Dimas. Kok malah di tangisi. “Bagus apaan orang si Liana jatuh cinta beneran sama si Dimas,” “Ya ampun Li. Maaf aku ga tahu, kirain kamu jatuh cinta boongan sama Dimas,” ucap Michelle sedikit menyesal. Michelle sebetulnya sudah tahu saoal ini dari Putri. Dan benar saja Dimas hanya mempermainkan Liana. Belum juga mencegah. Malah keburu di sakiti duluan. “Awalnya gitu. Ta.. tapi.. gue beneran suka sama Dimas. Huuuaaaa…” Liana memeluk Michelle sambil menangis. “Adududuhh.. Cup cup..” Michelle menenangkan. “Kaya ga ada cowok lain aja selain Dimas. Cowok playboy macam Dimas, lo tangisin. Sayang tuh air mata lo,” celetuk Chanes. “Huus Nes! Temen lagi sedih jangan di bikin drop dong!” bela Michelle. “Tahu nihh.. Ga punya perasaan banget sih,” dukung Ivha. “Kalo menurut gue kata-kata Chanes ada benernya juga sih. Si Dimas itu ga pantes lo tangisin. Gue yakin kok nanti ada yang lebih baik dari dia,” Putri malah mendukung perkataan Chanes. “Tapi gue pengennya sama Dimas,” rengek Liana. Susah kalau sudah suka memang. Sayangnya Liana jatuh cinta pada orang yang salah. Cinta betepuk sebelah tangan memang sakit.   Tak lama Dimas datang ke kelas bersama gank GHS.   PLAK!!   Amazing!! Sangat mengejutkan. Michelle berani nampar Dimas. GHS CS melotot karena ketua ganknya di perlakukan seperti itu. “Heh!! Berani beraninya lo nampar Dimas!! Punya nyawa berapa lo berani sama ketua gank GHS?!! Ga takut lo kita kasih bintang merah!” bentak Angela. Michelle tak bergeming. Bukannya mereka berbeda kelas yah sama Dimas? Ngapain coba masuk ke kelasnya Dimas. Dasar aneh.   Siswa siswi Vegasus 3 IPA 1 langsung shock melihat kejadian Michelle nampar Dimas. Pasalnya tidak ada orang yang berani pada Dimas selama ini. Dimas di tampar loh! “Punya masalah lo sama gue?” Dimas langsung naik pitam. “Kamu boleh sakitin cewek manapun di Vegasus. Tapi jangan Liana! Dia sahabat aku! Ngerti kamu! Cowok sok ganteng!” bentak Michelle. Dimas mulai mengerti arah pembicaraannya kemana, “Hah! Jadi itu masalahnya. Denger ya itu masalah gue sama Liana. Dan lo ga berhak ikut campur. Faham lo!!” suara Dimas sedikit meninggi. “Tapi kamu bisa kan menghargai perasaan cewek?! Kamu ga pernah apa, ngerasain yang namanya cinta? Aku rasa cowok angkuh dan sombong kaya kamu ga punya cinta! Atau mungkin ga punya hati sekalian,” kata-kata Michelle berhasil menohok hati Dimas. Memang sebenarnya Dimas sangat membutuhkan kasih sayang saat ini. Tapi ia tidak terima dengan ucapan Michelle. “s****n lo!!” Dimas akan menampar Michelle. Namun rasanya begitu aneh. Saat tangan Dimas akan mendarat di pipi Michelle. Tiba-tiba berhenti, “Denger ya lo! Gue bukan cowok yang berani main k*******n sama cewek! Gue peringatin. Sekali lagi lo ga usah ikut campur masalah gue! Bukan cuma satu bintang merah yang bakalan lo dapetin. Tapi sepuluh bintang merah biar lo keluar dari Vegasus!!” Dimas akan pergi. Michelle membalas ucapan Dimas. “Aku ga takut!!” Dimas berbalik badan. “Satu hal. Lo ga ngerti apa-apa tentang gue! Bahkan tentang cinta yang gue rasain!! Lo engga akan pernah tahu!” Kemudian Dimas pergi.   “Kali ini lo beruntung, Dimas ga langsung kasih bintang merah. Kalo lo langsung dikasih bintang merah. Mampus lo!” omel Anggie. “Siap-siap aja lo angkat kaki dari Vegasus! Biar gue aja yang kasih bintang merah,” Angela masih tak terima Dimas di perlakukan seperti itu di hadapannya. “Jangan!” Jelita yang tadi diam mulai berbicara. “Lo belain cewek cupu ini?” “Dimas ga ngizinin kan? Biar Dimas aja yang kasih keputusan,” Jelita ini memang tak sekejam anggota gank GHS lainnya. Bahkan bisa di bilang ia jarang ikut dalam aksi bully. Dia selalu diam di bast camp. Hampir tidak pernah ikut campur kegiatan gank GHS. Tapi kenapa yah Jelita bisa jadi angggota gank GHS? “Oke kalo gitu. Lo aman sekarang kaum upay! Ayo guys kita pergi. Lama-lama disini tar kita ketularan virus upay mereka!” ujar Angela. GHS in the gank pergi.   “Kamu berani amet sama Dimas,” seru Putri setengah bengong. Persis anak-anak Vegasus lainnya. Sebelumnya memang tidak ada yang berani pada Dimas. “Ga ada yang perlu aku takutin,” tegas Michelle tanpa rasa takut. Michelle merasa sudah tepat dalam bersikap. Kali-kali Dimas memang perlu di perlakukan seperti itu. “Makasih ya Chell. Padahalkan aku belum lama jadi sahabat kamu. Tapi kamu udah berani belain aku,” ucap Liana tulus. Michelle tersenyum, “Persahabatan itu ga menilai lama atau tidaknya hubungan suatu persahabatan. Yang jelas ketika sahabat kita membutuhkan pertolongan,  ya kita harus nolong dan berlain dia dong,” mata Michelle yang teduh membuat hati Liana terhenyak. “Aku bangga sama kamu Chell. Aku ga salah milih sahabat kaya kamu. Aku juga bangga atas keberanian kamu,” puji Liana. “Sekarang lo siap-siap aja nerima resiko yang lo buat, Chell” celetuk Chanes. “Lo kok ngomongnya gitu?” protes Ivha. “Menurut gue, Chanes bener. Kamu beruntung Chell, karena ga di kasih ultimatum sama Dimas. Tapi kamu harus waspada sama gank GHS,” ucap Putri. “Apapun resikonya aku akan terima kok,”     ********   Roda hidup terus berputar. Kini aku berada dalam lingkaran terbawah. Aku yakin bisa mengadapi ini semua. Karena aku punya cinta.   Cinta yang begitu besar Cinta yang tak akan pudar. Cinta dalam kebahagiaan. Cinta yang sangat dalam. Cinta yang Sama.   Cinta itu ibarat memegang bara api dalam kegelapan. Jika kita memegangnya terus, akan terasa sakit dan panas. Namun jika kita melepasnya, maka kita akan berjalan dalam kegelapan tanpa cahaya.   Tapi, aku memilih memegang bara api itu. Meskipun harus merasakan sakit yang teramat sangat. Namun aku masih bisa berjalan melalui kegelapan itu. Aku yakin akan menemukan cahaya yang lebih terang di bandingkan bara api itu.   -Michelle Octorina Andara-   “Heh cupu!! Hebat! Si anak koruptor ini mulai bertingkah!” damprat Fiya. “Bapaknya aja udah jahat! Kenapa anaknya ga berani. Buah itu ga akan jatuh jauh dari pohonnya. Anak sama bapak sama aja!” sindir Adrina. “Heh! Kalian boleh hina hina aku! Tapi inget! Aku sama papah ga akan pernah sama. Dan mulai hari ini dan seterusnya aku ga punya papah!” tegas Michelle. “Woow yatim piatu dong lo! Udah upay, udik anak koruptor lagi,” Idha ikut-ikutan menyindir Michelle. “Jangan sama-samain aku sama papah!” bentaknya. “Ga cape-capenya kalian jelek-jelekin Michelle!! Kalo Michelle anak koruptor emang masalah buat lo?” bela Okta yang baru saja datang bersama Puji. “Anak koruptor macam lo ga pantes sekolah di sekolah paling eksis dan bergengsi. Lo tuh sama kaum upay harusnya sekolahnya di pinggir jalan tuh! Atau di kolong jembatan sekalian!” damprat Fiya. “Rese lo!” Fuji nyolot. “Okta, Puji udah. Biarin mereka mencaci aku. Ga ada gunanya berdebat sama mereka,” lerai Michelle. “Bagus kalo lo nyadar!” Michelle, Okta dan Fuji pergi meninggalkan gank Jupiter.   Best Camp  gank GHS   BUG!! Prrrang!   Dimas menonjok kaca. Kemudian pecahan kaca itu berjatuhan ke lantai. Mata Dimas terlihat memerah. Ia masih tidak terima telah di permalukan Michelle di kelasnya. “Lo kenapa sih Dim?” tanya Mario melongo, karena tadi ia tidak ikut masuk kelasnya Dimas tadi. Mario tidak mengetahui kejadian yang terjadi saat di kelas Dimas. “Ya ampun tangan lo berdarah Dim!” Angela khawatir, ia memegang tangan Dimas dengan hati-hati. “Udah biarin!” Dimas menepis tangan Angela.   “Dimas di tampar si anak kouptor itu!” ucap Ananda. “Anak koruptor? Siapa?” Anggie mulai lemot lagi. “Iya Michelle. Yang tadi namapar Dimas. Dia anak koruptor,” “Apa jadi dia anak koruptor?” Angela ikut terkejut. “Iya,” “Gue ga perduli!” Dimas pergi meninggalkan best camp.   “Nyokapnya meninggal saat bokapnya ninggalin keluarganya dan ninggalin banyak hutang,” lanjut Ananda. “Kok lo tahu banyak soal si cupu itu?” Anggie heran. “Gue tahu dari si Jelita,” “Sekarang mana tuh anak?” tanya Angela. “Kita kasih bintang merah aja buat si cewe cupu itu,” saran Mario. “Ga usah. Biar Dimas sendiri aja yang ngasih,” kata Ananda.     Lapangan Basket Vegasus.   “Agghhhhhh!!!” Dimas melempar bola sekencang mungkin. “Dim. Lo perlu tahu. Michelle itu mamang anak koruptor tapi...” Jelita cerita semua tentang keluarga Michelle dan perjalanan hidup Michelle. “Gitu ceritanya,” Jelita mengakhiri ceritanya.  “Jadi lo itu masih sodaraan sama Michelle?”  “Iya. Makannya gue tahu banyak tentang dia,” ujar Jelita. “Terus kenapa lo mau jadi gank GHS?” “Jauh sebelum bokapnya Michelle kena khasus korupsi gue kan udah jadi gank GHS. Gue cuma mau nyampein aja hal ini. Gue ke bast camp dulu ya,” Jelita pergi. Dimas masih merenungi kata-kata Jelita tadi. Apa coba yang ada di dalam pikiran Jelita. Kenapa dia sampai rela membocorkan rahasianya pada Dimas?   Kenapa gue jadi mikirin Michelle. Apa segitu kuatnya Michelle? Dia begitu tegar. Aaahhhh apa sih Dimas. Dia itu cuma buat masalah, ngapain juga lo mikirin dia terus. Tahu apa dia soal cinta? Bikin gue tambah bete aja. Gue tahu, gue belum pernah ngerasain cinta. Tapi kenapa gue jadi kesel banget disindir dia kaya gitu? pikiran Dimas bergelut dengan kata hatinya. Separuh ia prihatin pada Michelle karena cerita Jelita tadi. Separuh lagi ia masih kesal dengan perlakuan Michelle tadi di kelas.   “Ga baik biarin luka kaya gini ga di obtain,” suara itu membuyarkan lamunan Dimas. “Elo!”   ********   “Udah sini aku obatain,” “Udah biarin! Pergi lo cupu!” “Nama aku Michelle,” ucapnya lembut. “Ga perduli!”   Michelle mencabut pecahan kaca yang masuk ke tangan Dimas. “Auuuuww!! Sakit tahu!” rintih Dimas. “Udah diem biar aku obatin. Kalo di biarin nanti infeksi,” Dimas memperhatikan Michelle.  “Lo habis nangis?” “Engga. Sok tahu kamu,” “Jangan boong deh. Mata lo sembab kaya gitu,” Dimas menunjuk mata Michelle yang sedikit membengkak. “Aku kelilipan,” bohong Michelle. “Aahahhaa kelilipan mobil sampe sembab kaya gitu?” Michelle menekan luka Dimas.  “Auuuwww sakit!” “Rese ya kamu. Udah aku obatin juga malah ngejek!” Michelle dongkol. “Gue ga minta di obatin. Emang ada di jidat gue help me please? Ga ada kan?” “Ihhh kamu itu emang ga tahu terimakasih yah,” Michelle manyun.   Baik juga ini cewek. Aneh. Tadi pas belain Liana galaknya minta ampun sekarang malah ngobatin luka gue. Apa dia cuma cari perhatian gue aja? Apa dia beneran suka sama gue? Pesona gue kan engga ada yang bisa nolak, batin Dimas.   “Halloooo!! Luka kamu dah selesai aku balut tuh. Gila. Ga sakit apa? Tuh lihat pecahan kacanya banyak banget!” Michelle sedikit meringis melihat pecahan kaca yang berhasil di keluarkan dari tangan Dimas. “Engga!” “Galak amet sihh! Oke Sorry deh maslah gamparan tadi. Aku cuma ga mau sahabat aku sakit hati gara-gara cowok playboy macem kamu,” terang Michelle. “Ga perduli!” ujar Dimas acuh. “Ihhh aku baik baikin malah begitu,” “Gue ga minta lo baik baikin,” Dimas keras kepala. “Sumpah! Kamu emang ga punya hati kali ya,” Michelle kesal. “Hati gue dah mati, sejak nyokap gue meninggal!!” ceplos Dimas. “Denger ya anak so ganteng. Kamu ga akan nemuin sosok mama kamu sampe kapanpun di diri seorang perempuan. Harusnya kamu belajar menerima dan memahami perempuan itu. Yang terpenting itu cinta dan kasih sayang. Masa iya hidup kamu mau diliputi kebencian dan keangkuhan terus? Ga enak loh!” Dimas tampak terlihat berpikir. Ada benarnya kata-kata Michelle ini. “So tahu! Kalo ceramah itu di mesjid jangan sama gue!” Dimas masih keras kepala. “Ckckck gengsi kamu tinggi banget sih. Terserah kamu deh. Perlu kamu tahu cinta itu indah loh dari pada kebencian dan amarah,” Michelle pergi meninggalkan Dimas. Sedangkan Dimas merenung. Dimas memikirkan kata-kata  Michelle tadi. Memang Michelle benar. Dimas memang tidak pernah merasakan kasih sayang lagi, selama sepuluh tahun ini. Semenjak mamanya meninggal. Yang ada hanya perasaan bersalah. Dimas meluapkan perasaan bersalahnya dengan cara membully anak-anak Vegasus. Mungkin sekarang banyak kebencian dihati Dimas. Bahkan Dimas lupa dengan yang namanya kasih sayang. Rasanya hidupnya penuh kekosongan dan hampa. “Aaggghhh!! Ngapain gue mikirin dia!!”     ********   Baru akusadari. Ketika hidup tanpa cinta Semua akan kosong dan hampa. Hidup di penuhi rasa kebencian dan keangkuhan. Hidup akan penuh dengan amarah.   Ketika kita tak punya harta. Asalkan kita punya cinta dan kasih sayang. Hidup akan terasa bahagia.   Percuma berlimpah harta, Namun hidup terasa kosong dan hampa.   Kekuatan cinta itu sangat dasyat kawan. Kamu harus rasakan itu.   -Michelle Octorina Andara-   “Berbakat kamu jadi penulis,” ujar Rini. “Eh kakak, oh iya kak. Besok aku interview kerja. Bisa part time  loh! Gajinya ga gede sih, tapi lumayanlah kak buat tambah-tambah,” “Ya ampun sayang. Emang kerja di mana?” “Whaiters sih kak. Ga apa-apa deh. Lagian kerjanya juga sepulang sekolah, jadi engga akan ganggu kegiatan sekolah,” jelas Michelle. “Ya udah terserah kamu aja, asalkan jangan sampe ganggu sekolah kamu ya sayang,” “Iya kak Rini sayang,”   Rini melihat sketsa wajah di buku gambarnya Michelle. “Ini gambar siapa Chell?” “Oh ini, Namanya Dimas kak. Anak pemilik Vegasus. Cowok sombong, angkuh dan ga punya hati,” celotehnya. “Huss ga boleh bilang kaya gitu. Tar kamu suka loh sama dia,” “Igghh jangan sampe deh kak. Dia tuh songong banget kak. Kaka ini sama aja kaya Putri. Dia suka bilang ke Michelle. Kalau benci sama orang biasanya suka jadi cinta. Tapi kan cinta engga sesederhana itu,” Michelle bergidig ngeri kalau sampai dia suka pada cowok angkuh itu. “Denger ya sayang. Antara benci dan cinta itu punya dinding yang sangat tipis. Ya kaya yang udah-udah, kalo terlalu benci sama orang. Biasanya jadi cinta,” terang Rini. “Engga deh kak. Tuh kan kakak sama aja kaya Putri. Udah aahh. By the way tadi Shella jadi naik taksi ke sekolah?” Rini menggeleng, “Dia di jemput pacarnya,” “Shella emang paling di manja sama mama. Jadi wajar dia kaya gitu kak,” “Ya udah nanti juga Shella terbiasa,”     ********   Enam bulan kemudian.   Vegasus International High School.   “Kita kasih bintang merah aja sama si cupu itu!” usul Mario. “Bener! Kelakuannya so banget! Kayanya dia punya nyawa cadangan banyak aja. Kita kasih pelajaran ke dia karena udah semena-mena sama gank kita,” Angela berapi-api. “Ga usah!” ujar Dimas. Memang selama beberapa bulan ini Michelle tak pernah gentar. Tapi gank GHS, terutama Angela merasa belum puas dengan Michelle. Rasanya ingin sekali ia memberikan bintang merah pada Michelle. Tapi Dimas terus melarangnya. “Gini aja gue punya ide. Gimana kalo lo ngasih bintang pink sama Michelle,” saran Jelita. “Ga salah lo Lita?” Angela terkejut dengan saran Jelita. “Idenya bagus juga,” dukung Mario. “Apa ga ada cewek lain? Masa gue harus pacaran sama anak cupu itu!” Dimas mengelak. “Gini berhubung lo ga pernah pacaran lama sama cewek-cewek Vegasus. Gue mau tantang lo pacaran lebih dari seminggu,” nampaknya perbincangan ini mulai menarik. Sampai Mario menantang Dimas. “Enam bulan gimana?” Jelita memberi saran lagi. “Kelamaan males juga pacaran sama cewek cupu macem dia,” “Empat bulan aja. Gimana?” usul Anggie, tumben hari ini engga lemot. “Ya udah, tiga bulan aja ga ada tawar menawar lagi. Titik,” akhirnya Dimas memberi keputusan. “Apa ga terlalu kelamaan? Jangan sampe lo jatuh cinta beneran deh Dim. Reputasi lo sebagai King Of Master Vegasus bakalan ancur,” terlihat jelas di mata Angela, kalau dia sangat cemburu. “Gue ga bakalan jatuh cinta sama dia. Kalo sampe gue jatuh cinta sama dia. Gue bakalan lari dua puluh keliling muterin gedung sekolah ini plus ngepel seluruh lantai Vegasus,” tantang Dimas. “Yakin lo?!” Mario meremehkan. “Dia tuh bukan tipe gue! Tapi kalo gue yang menang. Lo semua harus jadi cleaning sercive selama satu minggu. Gimana Deal?” tantang Dimas. “Bentar bentar.. Deadline lo tiga bulan yah. Kalo ga sampe tiga bulan. Mobil lo buat gue!” Mario membuat penawaran. “Mobil gue yang mana? Dasar matre lo!” Mario nyengir kuda, “Ferrari Enzo merah lo aja. Gimana?” “Deal tiga bulan ya,” Dimas berjabat tangan dengan Mario tanda setuju dengan taruhannya. “Kalo gue cuma minta lo bayarin kostan gue selama tiga bulan,” ujar Anggie ikut memberikan penawaran. Kayanya kalau soal taruhan lemot Anggie engga kumat deh. Hehe. “Oke ga masalah. Selain jadi CS (Cleaning Service). Gue minta lo semua jadi pembantu gue! Mau?” tak kalah Dimas pun memberikan penawaran. Sepertinya ini taruhan terbesar dalam sejarah hidup Dimas dan gank GHS. “Gue sama kaya Anggie deh,” ujar Ananda. “Oke. Brarti Anggie sama Ananda jadi jongos gue kalo gue menang. Kalo lo Ta?” “Gue cuma minta teraktiran lo aja deh selama satu minggu,” ucap Jelita. “Oke. Terus kalo lo kalah?” “Gue rela cuciin mobil lo deh!” “Oke Deal,”   “Apaan sih kok taruhannya gede-gedean kaya gini? Cuma karena cewek cupu macem dia,” protes Angela. “Ga apa-apa lagi seru. Jarang-jarang Dimas taruhan gede-gedean hhaa,” Anggie malah ngakak. “Emang lo mau apa dari gue Angela?” “Gue ga mau apa-apa. Gue cuma mau lo jadi pacar gue, kalo seandainya lo gagal,” Semua terkejut mendengar pernyataan Angela. “Lo serius Angela?” Mario meyakinkan. “Gue serius!” “Kalo gue menang?” “Terserah lo mau minta apa aja dari gue!” Angela pasrah. Berharap Dimas kalah taruhan agar keinginan jadi pacar Dimas tercapai. “Oke semua udah deal. Perjanjian bakalan di catet dan di tulis di kertas. Kalo mau sekalian pake materai,” idea gila itu muncul dari Mario. “Biar sah aja. Gimana?” “Boleh juga!” Dimas setuju. “Kapan lo mulai jadian sama si Michelle?” tanya Ananda. “Kasih wakut gue seminggu!” “Oke. Paling lama satu bulan. Kalo dalam satu bulan lo belum jadian sama Michelle. Berarti missi lo gagal,” ujar Mario. “Dan kalo sampe jadian. Lo harus pacaran selama tiga bulan. Dan dalam waktu tiga bulan lo ga boleh ada kata putus dulu,” terusnya “Deal!” Dimas sangat yakin sekali bisa menang taruhan ini.   Gila banget Dimas pake acara taruhan besar-besaran. Seistimewa apa sih si cewek cupu itu? Lagian si Jelita ngapain bikin idea kaya gini. Gue kan cinta sama Dimas. Gue ga rela kalo Dimas harus pacaran selama  tiga bulan sama si cupu itu. Meskipun cuma boongan. Tetep aja nanti Dimas peluk-peluk si cupu itu. Kalo sampe Dimas jatuh cinta beneran? Duhh… Gimana ini, gue bakalan abisin tu cewek cupu. Batin Angela.   “Satu lagi Dim. Yang tahu lo pacar palsunya Michelle cuma gank GHS doang. Di depan anak-anak Vegasus. Lo harus meyakinkan, kalo lo beneran pacaran sama Michelle dan tobat dari gelar lo sebagai playboy. Lo harus bikin mereka percaya, kalo elo emang beneran cinta sama si Michelle itu. Gimanapun caranya elo harus bisa yakinin mereka semua. Di ending nanti barulah elo bongkar, kalo selama ini cuma palsu. Cuma bohongan, gimana? ” Mario paling bersemangat dengan taruhan ini sepertinya. “Deal!” ucap Dimas tanpa ragu. Ini baru yang namanya tantanga. Bagus juga usulan dari Jelita. Ini sangat memacu semangat Dimas. “Deal deal mulu. Lo setuju ga? Tar jatuh cinta benaran lagi,” cela Jelita. “Gue ga akan pernah jatuh cinta sama Michelle. Yang ada gue bakalan putusin dia di depan kalian,” janji Dimas. “Ahahhaa.. Gue tunggu itu,” ujar Angela.   Dimas tersenyum sinis. “Misi Status Palsu!” ucapnya. “Status Palsu!! Ahahhaa Deal!” ujar mereka bebarengan. Begitulah kesepakatan terjadi. Apakah Dimas akan memenangkan taruhannya? Apakah Dimas mampu menaklukan hati Michelle dalam waktu satu bulan? Apakah Michelle mau menjadi pacar status palsu Dimas?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD