22

1867 Words

Marcos mendesah dan melirik Sean yang duduk di sampingnya. Dia hanya diam dan tidak mengatakan apapun. Marcos tahu kalau Sean sangat khawatir pada Sierra. Tapi, kalau dia tidak datang tadi, mungkin Sean akan kehilangan semuanya. Semua miliknya akan menjadi milik kakak tirinya itu.   "Seharusnya kau membiarkanku membunuh lelaki b******k itu," desah Sean tanpa menoleh Marcos. Dadanya masih naik turun akibat emosinya yang tidak stabil.   "Justru kau yang akan mati disana," balas Marcos dan menaikkan laju mobilnya.   "Pada kenyataannya memang aku tidak bisa melindungi apapun yang menjadi milikku," gumam Sean setelah cukup lama dia diam.   Marcos menghela napas, "kita harus ke rumah sakit."   Sean menjadi diam dan menatap keluar jendela. Wajahnya penuh dengan luka lebam dan ujung bi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD