25

2004 Words

Sierra terbangun di pelukan Sean karena mendengar deru ombak. Suara ombak itu terus bersorak seakan menjadi alarm untuk Sierra bangun lebih pagi. Dirinya menggeliat membuat Sean ikut terbangun. Namun, Sean kembali menutup matanya dan mengeratkan pelukannya.   "Sean, sudah pagi. Ayo kita kembali ke pantai yang waktu itu," pinta Sierra dan mencoba melepaskan pelukan Sean.   "Kenapa? Kita belum jalan-jalan disini," Sean masih menutup matanya. Dia justru menciumi pundak polos Sierra.   "Pakaian kita ada disana."   "Disini juga ada. Aku sudah menyiapkannya."   "Apa? Lalu, kenapa kau memintaku untuk menyiapkan koper?" tanya Sierra bingung.   Sean tersenyum lalu membuka matanya. Dia melepaskan pelukannya sehingga Sierra membalikkan badan dan menatap Sean. Sean mengelus wajah Sierra.

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD