PERNIKAHAN

1002 Words
Dan , akhirnya hari itu tiba juga. Rumah Tatiana sudah di hias secantik mungkin. Acara akad akan di adakan di rumah. Tapi, resepsi pernikahan akan di adakan di sebuah hotel berbintang. Acara resepsi mereka akan mengundang orang-orang penting. Pebisnis , artis bahkan beberapa pejabat penting. Ya, Hans memang bukan orang sembarangan bukan? Mikhaila sudah menemani Tatiana sejak semalam. Ia sengaja diminta oleh Paramitha untuk menemani Tatiana. Sementara Bunda Mikhaila yang juga turut membantu hanya bisa menahan kesal melihat tingkah Darmawan. Jika saja Tatiana tidak melarangnya, mungkin ia sudah membongkar semua kelakuan bejad Darmawan. Pagi itu Tatiana sudah di rias oleh make up artis ternama yang sengaja di datangkan oleh Hans. Kebaya berwarna putih dengan model yang begitu elegan sudah membalut tubuh ramping Tatiana. Tatiana terlihat begitu cantik pagi itu. Namun, beberapa kali ia tidak kuat menahan air mata, untung saja make up yang di kenakannya adalah make up mahal. Waterproof sehingga tidak luntur terkena air mata. "Duuh, pengantin nggak boleh nangis cyn. Meski waterproof juga nanti nggak ada aura bahagianya. Capcuuz senyum. Yey itu cantik. Jadi, nggak boleh nangis. Akikah ikut sedih," ujar salah seorang penata rias Tatiana yang kebetulan agak sedikit kemayu. Gaya bicaranya mau tidak mau membuat Tatiana terkikik geli. "Iya, jangan nangis dong, Tia. Aku kan ada sama kamu ni di sini. Jangan mewek dong ah. Kalau nggak pulang ni ya sama bunda." Ujar Mikhaila. Tatia pun tersenyum. "Iya, udah aku nggak nangis lagi kok." "Naaah senyum kan cantik, nek. Ish suka deh eike liat senyumnya. Cantik banget siiih yey itu ciiin...." Mereka pun tertawa seketika. Rombongan Hans sudah tiba, begitu juga dengan rombongan penghulu dan beberapa petugas KUA. Ya, meskipun Tatiana akan menjadi istri kedua. Hans tidak menikahi Tatiana secara siri. Dengan surat izin resmi dari Wihelmina sebagai istri pertama, maka Hans bisa menikahi Tatiana secara resmi di mata hukum dan agama. Wihelmina sendiri tampil begitu elegan dan mempesona. Dia terlihat begitu bahagia bisa mendampingi sang suami untuk menikah kembali. Tak lama, pintu kamar Tatiana pun di ketuk, Paramitha dan Cindy masuk untuk menjemput dan membawa Tatiana karena akad akan segera di mulai dan tamu undangan pun sudah berdatangan. Darmawan sendiri yang akan menikahkan Tatiana dengan Hans. Saat melihat Tatiana keluar, Wihelmina langsung menyambut dan membawa Tatiana untuk duduk di samping Hans lalu ia memasang selendang berwarna putih di kepala mereka. Dan acara pun di mulai. "Saya nikahkan dan kawinkan engkau ananda Hans Wijaya kepada putri kandung saya yang bernama Tatiana Adhitama binti Darmawan Adhitama dengan mas kawin seperangkat berlian dan uang tunai senilai dua ratus lima puluh juta delapan puluh ribu sebagai mas kawin di bayar tunai." "Saya terima nikah dan kawinnya Tatiana Adhitama binti Darmawan Adhitama dengan mas kawin tersebut di bayar tunai." "Bagaimana para saksi , sah?!" "Saaaaah.........!!!!" Akhirnya, babak kehidupan baru Tatiana sebagai seorang istri di mulai. Acara pun di lanjutkan dengan doa dan makan bersama. Baru kemudian setelah itu mereka akan berangkat serempak ke hotel tempat resepsi di adakan. Tatiana terlebih dahulu akan mengganti pakaiannya dengan gaun cantik bak Cinderella dengan taburan mutiara dan mahkota serta sepatu kaca yang memang diminta Tatiana. Meskipun pernikahan ini bukanlah keinginan Tatiana. Namun, Tatiana ingin dia bisa menjadi seoramg putri Cinderella untuk sehari, oleh sebab itu, Tatiana meminta sebuah Gaun berwarna putih dan di design seperti gaun Cinderella yang ia lihat di film-film Cinderella lengkap dengan sepatu kacanya. Dan semua itu di penuhi oleh Hans. Dan acara resepsi pun di lanjutkan di sebuah ballroom hotel bintang lima yang di sewa Hans. Makanan- makanan yang di hidangkan pun makanan- makanan yang istimewa. Begitu pula tamu- tamu yang datang. Semua tamu istimewa. Tatiana mengundang beberapa kawan sekolahnya untuk datang. Sementara kebanyakan adalah tamu Hans dan Wihelmina tentu. Dan, Tatiana akan menginap di suite room nanti malam. Setelah itu, Hans akan membawa Tatiana untuk tinggal di rumahnya. Ya, Tatiana harus tinggal satu atap dengan Wihelmina sesuai dengan kesepakatan. Darmawan dan Paramitha duduk di pelaminan mendampingi Tatiana. Sementara karena Hans juga tidak memiliki orang tua lagi, dan oramg tua Wihelmina pun berada di luar negeri, Wihelmina dan Oktavius lah yang duduk di pelaminan sebagai wakil dari keluarga Hans. "Kau bahagia menjadi ratu sehari?" Bisik Hans di telinga Tatiana. Tatiana hanya mengangguk dan berusaha tersenyum manis.. "Nanti malam, kau akan melayaniku,tapi aku akan menyiapkan kejutan untukmu. Supaya kau bisa menikmati malam pertama kita meskipun bukan benar- benar yang pertama." Kata Hans lagi. "Apa yang akan kau rencanakan, mas?" "Kalau aku katakan sekarang, tidak akan menjadi kejutan lagi." Tatiana hanya mengendikkan bahunya. Dia sudah pasrah untuk apapun yang Hans rencanakan. Toh, dia sudah menjadi suami Tatiana yang sah. Dan berhak untuk melakukan apapun kepada Tatiana. Suka tidak suka, mau tidak mau tetap harus di lakukan bukan? Beberapa artis terkenal pun ternyata datang di resepsi mereka dan memuji kecantikan Tatiana. Ya, Tatiana memang cantik. Kecantikannya natural. Bukan karena operasi atau apapun. Tatiana di anugrahi kulit yang putih mulus, tubuh yang tinggi ramping, leher yang jenjang, mata yang bulat sempurna, alis yang tebal terbentuk alami tanpa sulaman, hidung mancung, bibir yang mungil,.rambut panjang tebal berombak. Semua itu membuat Tatiana begitu sempurna. Di tambah lagi usianya yang masih begitu belia. Baru 18 tahun. Sedang ranum-ranumnya. Bagaikan bunga sedamg mekar- mekarnya dan sedang harum- harumnya. Itulah yang membuat Hans memilih Tatiana sebagai madunya. Selera Hans memang tinggi. Wihelmina pun tak kalah cantik dan menawan. Dia begitu elegan. Dengan kecantikan yang sempurna. Meski tidak sealami Tatiana. Alis nya tebal karena di sulam. Bibir Wihelmina sedikit tebal namun sexy. Matanya sedikit sipit ,khas keturunan Tionghoa, karena Papa Wihelmina berdarah keturunan. Kulitnya pun putih mulus, hidungnya mancung. Tubuhnya pun langsing, tinggi semampai. Dan sepanjang hari itu, Hans seolah raja yang di dampingi oleh ratu dan selirnya. Sementara Tatiana mau tidak mau harus memaksakan diri untuk tersenyum bahagia. Beberapa kali, ia menahan diri untuk tidak menangis.Mungkin, jika yang bersanding dengannya saat ini adalah lelaki yang ia cintai,ia bisa tersenyum bahagia. Sayangnya ia saat ini tengah bersanding dengan lelaki yang telah menghancurkan kehidupan keluarganya. Yang telah membuat keterpurukan, dan menjerumuskannya. Hanya Tuhan yang tau bagaimana perih dan hancurnya perasaan Tatiana saat ini.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD