Bab 22

2050 Words

Tangan Bara meraba sisi tempat tidurnya yang lain. Tersenyum dengan mata yang masih terpejam merasakan tangannya menyentuh sesuatu yang hangat dan lembut. Vivi masih berada di tempat tidur. Perlahan Bara membuka mata, tangannya bergerak mempererat pelukan di perut rata Sang Istri yang tengah duduk berselonjor kaki. Laptop berada di pangkuannya. Bara berbalik, mengintip jam digital yang berada di nakas samping tempat tidurnya. Pukul empat dini hari, masih terlalu pagi untuk bangun dan Vivi sudah bekerja saja. Bara mengerang pelan, kembali memeluk erat perut rata Vivi, kali ini lebih erat dari tadi. "Udah bangun aja, Hon?" tanya Bara serak dengan mata yang kembali terpejam. "Nggak ngantuk?" Tangan Vivi yang semula berada di keyboard laptop beralih mengusap rambut hitam suaminya. Dia tidak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD