44. Istana Yang dirindukan

1101 Words

Tinggal di rumah Papa tak seburuk yang aku kira. Meski pada akhirnya aku jadi tahu tentang bagaimana keluarga Bara, secara keseluruhan aku masih baik-baik saja selama berada di rumah ini. Aku juga bisa tidur nyenyak semalaman. Berbeda sekali saat aku pertama kali tidur di rumah megah milik Ben. Di mana aku yang tak bisa tidur bermalam-malam. Di rumah Papa Bastian, Bara juga memperlakukanku masih seperti dulu. Meski kita tidur di satu kamar yang sama, nyatanya Bara tidak mau tidur di ranjang yang sama denganku. Lelaki itu memilih tidur di atas sofa. Bukan aku yang memintanya tapi itu kemauan Bara sendiri. Dan itu memang yang seharusnya kami lakukan mengingat status di antara kami berdua bukan lagi suami istri. Berada di dalam satu kamar yang sama seperti ini seharusnya juga tidak boleh kam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD