POV BEN
Sejak semalam, Sifa terus saja mendiamkanku. Tak menghiraukanku dan memilih tidur daripada mengobrol bersamaku. Ini memang salahku yang tak mau jujur kepadanya. Mengenai operasi terakhir yang baru saja aku lakukan minggu kemarin. Aku tak bermaksud untuk menyembunyikan tentang kondisiku saat ini pada Sifa. Hanya saja aku tak mau membuat Sifa kepikiran dan bersedih hati karena melihat kondisiku. Aku tak ingin dikasihani dan aku ingin Sifa melihatku sebagai lelaki yang mencintainya. Bukan lelaki yang membutuhkan belas kasihan darinya.
Hari ini dokter telah memberi ijin padaku untuk dapat keluar dari rumah sakit. Rasanya sungguh lega sekali. Ada satu bulan aku hanya bisa berdiam diri di atas brankar rumah sakit. Tak bisa berbuat apa-apa dan tidak tahu dunia luar. Ditambah dengan kond
