Belenggu 27

1504 Words

Enid mendengus saat Daryl menutup pintu dengan membanting pintu, meninggalkan dentuman keras yang menyakiti telinga. Maafkan aku, Enid. Apa yang terjadi tadi hanya sebuah kesalahan. Aku kehilangan kontrol atas diriku. Enid yakin alasan klise seperti ini yang akan diucapkan Daryl padanya. Dan sebelum mendengar alasan itu dari mulut Daryl, ia lebih dulu menjelaskan apa yang terjadi di antara mereka tak lebih dari simbiosis mutualisme. Berbeda dengan Daryl, pria itu justru tersinggung mendengar kata-kata Enid. Ia seperti lelaki pemuas hasrat. Daryl mendesah panjang dan berbaring di atas ranjangnya, menatap langit-langit kamar itu. Pikirannya berkecamuk dalam segala hal, terutama permintaan Lizzie. Dia tidak ingin kehilangan Lizzie dan pun tak yakin melepas Enid padanya. Lantas keputus

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD