Belenggu 24

1049 Words

Enid menatap dirinya pada cermin besar dalam kamar itu, menyentuh perutnya yang mulai membuncit. Kandungannya sudah berjalan empat bulan. Enid tersenyum kecil, tak terpikir olehnya akan menjadi seorang ibu untuk anak orang asing. Dalam rahimnya tumbuh darah pasangan orang lain. Kendati demikian Enid tidak membenci janin dalam rahimnya, ia justru menjaganya dengan baik. “Aku berharap kau nyaman tinggal di tubuh kecilku.” gumam Enid mengelus perut itu. Ia menolehkan kepala ke arah pintu setelah mendengar ketukan pelan dan pintu itu pun terbuka menampilkan sosok Daryl. “Saatnya periksa,” ujar pria itu melihat Enid berdiri di depan cermin.“Ada masalah dengan perutmu?” tanya Daryl melihat Enid memegangi kandungannya yang sudah mulai terlihat besar. “Tidak. Lihat perutku sudah tampak besar.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD