[23]. Hampir ketahuan

1711 Words
"Yo Nael apa yang kamu lakukan di sini man!" Feign segera memeluk singkat lengan Nael dengan antusias. Dia melirik sejenak ke arah Nael yang tampak kuyu dan kurang tidur. Dirinya pun bisa melihat lingkaran gelap di bawah mata milik temannya itu. Rambut yang berantakan, baju yang lusuh serta kumal disertai noda lumpur yang hampir membuat dia tidak terlihat seperti orang pada umumnya! Ada perban yang melilit hampir seluruh tangannya, dan jangan lupakan noda darah merah yang terlihat di situ. Jelas-jelas terlihat seperti luka baru. Rambutnya yang cepak kini tampak tidak teratur dengan beberapa tanah atau noda kotor menempel di situ. Kulitnya yang biasanya datang dengan ekspresi berseri dan terlihat bersih, kini yang tersisa ialah noda kumal dipenuhi oleh tanah di wajahnya. Jik saja dia tidak melihat gelang familiar menempel di salah satu tangannya, Feign mungkin tidak akan pernah menduga. Manusia dengan bentuk menakutkan ini ternyata temannya selama beberapa tahun ini! "Apa yang terjadi sehingga membuat dirimu tampak kotor huh! Jangan bilang kamu sedang ingin bermain kotor-kotoran ya? Atau Argus memberimu tugas untuk mengangkat kotoran hewan untuk dijadikan pupuk tanaman kesayangannya?" Nael yang mendengar itu sontak memelototkan matanya dengan marah. Nama Argus terasa membuatnya trauma ketika mendengarnya! Kenapa? Karena dialah sumber dari segala sumber tragedi! "Apa ada yang salah? " Feign berkata dengan nada polos, matanya yang bulat dengan bola mata berwarna hitam legam menatap sahabatnya itu dengan tanda tanya besar dikepalanya. Feign bersedekap di dadanya sembari menatap Nael dengan penasaran. Menunggu dia untuk berbicara lalu katakan apa tujuannya datang ke hutan mistis secara tiba-tiba! Bahkan tanpa menghubungi dirinya lebih lanjut. Sejujurnya beberapa bulan ini, seluruh hutan mistis sedang memasuki kondisi berbahaya. Ini bukan bahaya biasa, Feign sendiri tahu bahwa ada sesuatu dari kegelapan yang mengincar sebuah benda kuno ditangan setiap pemimpin hutan mistis! Feign bahkan sudah diperingati oleh ketuanya untuk tidak berhubungan lagi selain dengan kawanannya, bukan karena ketuanya ingin memisahkan dia dengan dunia luar. Namun hanya untuk jaga-jaga saja. Musuh sedang bersembunyi di kegelapan dan mengincar sesuatu yang mereka punya. Jangan biarkan semua klan Aurigus keluar hanya untuk sekedar mencari angin, biarkan tetap di dalam dinding kasat mata tempat mereka. Dengan begitu keamanan semua anggota bisa terjamin lebih baik daripada hidup di luar sana! Mereka percaya, hanya dinding kasat mata milik mereka saja yang bisa menghindari mata orang-orang itu. Dinding yang dibuat oleh sesepuh terdahulu milik klan Aurigus. "Berhenti!" Ucap Nael dengan susah payah, dia meneguk ludahnya dengan keras. Bukan karena ucapan Feign, tapi karena dia merasa akan ada sesuatu yang keluar dari perutnya! Nael berjongkok pelan, kepalanya dia geleng-gelengkan segera. Sementara dia melukan itu, Fiegn menatap temannya dengan aneh. "Apa kamu baik-baik saja Nae??" Nael tidak bisa mendengar lebih jelas lagi tak kala rasa mual berputar-putar dalam perutnya, lalu membuat dia rasanya ingin terjatuh di ketinggian yang mengerikan di atas langit. Dia tidak bisa mendeskripsikan rasa mengerikan yang datang itu dengan tepat, namun rasa itu terus menerus terasa. Bukannya lebih baik, namun justru rasanya semakin buruk. "Perutku rasanya mengerikan!" Ucapnya dengan nada putus-putus. "Apa yang kamu makan hari ini?" Feign berkata dengan nada heran "Tidakkah kamu sudah diperingati untuk tidak memakan makanan dengan cabai lebih dari 10 huh" "Bukan ituuu" Teriaknya dengan frustasi. Apa yang dikatakan Freghie memang benar! Feign itu i***t besar! Jika saja dia bukan temannya, maka dia akan menceburkan Feign ke sungai Lethe agar ingatannya hilang semua!! "Aku menjadi incaran orang-orang itu ughhh—" Sebelum Nael selesai bicara, dia sudah muntah terlebih dahulu. Cairan asam tidak berwarna segera keluar dari mulut Nael, mungkin karena dia belum makan sedari tadi, rasanya seperti cairan biasa. Namun masih meninggalkan rasa asam tidak menyenangkan terasa di mulutnya. Feign menegang selama beberapa saat setelah mendengar perkataan Nael. Apakah dia juga menjadi incaran orang-orang itu? Siapa yang mengira temannya akan mengatakan itu dalam kondisi tidak baik seperti saat ini! "Apakah kamu di err di kejar?" Tidak ada kabar yang paling mengejutkan kecuali kabar yang diberitahu oleh temannya secara tiba-tiba apalagi dengan kondisinya yang amat sangat berantakan! "Tentu saja!!" Nael mengelap mulutnya dengan sapu tangan bordir bunga miliknya. Feign baru saja akan berbicara, namun Nael segera memuntahkan seteguk muntahan sekali lagi. Kali ini tampak lebih parah, karena batuk datang segera dengan cepat. Feign menggelengkan kepalanya melihat itu. Tentu saja dia merasa kasihan, apalagi ditambah dengan luka perban dengan darah di sekitarnya. Itu membuatnya berpikir, apa saja yang dilalui temannya itu untuk menemukannya! "Siapa yang mau mengejar orang menyebalkan sepertimu" Ucap Feign bercanda. "Kamu tidak tahu saja, mereka bahkan memanah tanganku!" Memanah? Feign menatap ke arah lengan Nael dengan pandangan mengerti. Habis di panah toh, pikirnya. Namun tak ayal itu membuatnya berpikir lebih keras. Kenapa orang-orang itu mengincar Nael? Padahal secara logika, mereka jelas-jelas bukan penduduk asli hutan mistis. Dan, dia tahu lebih banyak betapa miskinnya kementerian! Tidak ada satu barang berharga pun yang dimiliki oleh Nael! "Kenapa mereka mengincarmu!" Tanyanya dengan penasaran. "Menurutmu?" Balas Nael dengan sarkas. "Uhh kamu terluka? Mana aku tahu apa yang kamu lakukan dan membuat sekelompok orang marah-marah!" Feign cukup tahu bagaimana temperamen temannya itu. Ini bukan pertama kalinya dia membuat masalah tidak perlu, ada sekitar 99 tahun, lebih dari 1000 bulan di mana Nael hidup untuk menyusahkan orang. Tidak perlu untuk dia mengatakan betapa menyebalkannya orang itu! Semua orang pun menyadari itu. Jadi Feign masih berpikir kesalahan ini ada pada Nael sendiri! Temannya itu tidak bisa hidup sehari saja tanpa membuat semua orang repot atas kelakuannya yang di atas rata-rata manusia biasa. "Aku tidak berbuat masalah apapun!" Ucapnya tegas. Dia menatap tajam ke arah Feign yang tampak menggelengkan kepala tidak percaya. Siapa yang percaya itu? Tobat adalah kata-kata yang tidak mungkin diucapkan oleh seorang Nael di kehidupannya. Dan damai adalah sesuatu yang tidak mungkin ada dalam hidupnya. Feign pernah mencoba meramal nasib temanya itu. Ada masalah apa dengan hidupnya yang penuh masalah itu . Namun apa yang dia temukan membuatnya tercengang. Pada dasarnya, dia memang ditakdirkan untuk tidak hidup dengan mudah selama sisa hidupnya! "Kami akan pergi dan boom! Menemukan beberapa orang bertopeng datang dan berniat membunuh kita! Mengerikan sekali untuk melihat orang-orang itu" "Kami?" Feign mengerutkan kening dengan heran, dia lalu melihat sekelilingnya dengan pandangan bertanya. 'Kami' yang dimaksud oleh Nael artinya lebih dari satu orang bukan? Lalu ke mana sisanya, kenapa dia hanya melihat Nael yang lemah tanpa bantuan siapapun? "Lalu di mana teman-temanmu? Kenapa aku hanya melihat kamu berdiri di tempat ini sendiri?" Nael membalas dengan santai, "Aku meninggalkan mereka. Mereka tidak ada di sini hey" Feign: "...." *** "Hey Feign mau ke mana kamu!" Tanya seseorang sembari menepuk pundaknya keras. Feign sontak segera menyembunyikan bahan-bahan obat yang dia bawa ke belakang tubuhnya. Seketika dia berkeringat dingin segera. Seluruh klan Auriga tidak ada yang tahu bahwa dia menyembunyikan temannya itu di rumahnya sedari tadi! Bukan masalah besar jika saja situasi tidak semendesak itu, tapi sayangnya banyak penyerangan beberapa saat yang lalu membuat banyak petinggi klan merasa waspada seketika. Ini bukan penyerangan pertama, tapi serangan pertama yang bahkan membuat semua orang mesti waspada seketika. Tidak ada yang tidak takut jika orang-orang itu tidak seberpengaruh itu. Apalagi menurut kabar burung yang beredar, terutama kasus pembunuhan beberapa saat yang lalu dengan tujuan anehnya itu datang tiba-tiba. Kini kondisi hutan mistis jelas saja sedang tidak baik-baik saja. Semua orang berlomba-lomba untuk bersembunyi segera dari kejaran mematikan sekelompok bertopeng itu. Gerbang penjagaan klan telah diperketat selama beberapa waktu ini. Setidaknya ada sekitar 12 shift penjagaan untuk menjaga dinding rahasia yang mereka buat. Feign merasa bersalah seketika, barusan dia jelas-jelas berusaha untuk menyeludupkan Nael ke dalam rumahnya dengan rahasia. Jika semua anggota klan mendengar itu, mungkin kemarahan besar para tetua akan menyambutnya segera! Lupakan kemarahan orang tua itu, tapi ingatlah masalah apa yang akan terjadi jika dia nekat memilih itu! Pengusiran jelas saja hal yang sangat mungkin terjadi! "Halo Loire apa yang kamu lakukan" Tanya Feign berusaha untuk berbicara senormal mungkin. Meski begitu, dalam hatinya kini ketar-ketir membayangkan apa yang akan terjadi jika orang tahu masalah besarnya? Loire menatap curiga ke arah Feign. Dia menyipit sejenak ketika melihat gerak-gerik mencurigakan temannya itu. "Ada apa denganmu??" "Tidak ada apa-apa!" Balasnya segera dengan cepat. "Ugh apakah kamu akan pergi ke ruang rapat??" Feign segera mengalihkan pembicaraan. Seperti yang dia duga sebelumnya, Loire akan segera berbicara apapun yang membuat dirinya terasa seperti orang penting. Meski Feign cukup membenci tingkah menyebalkan temannya itu, dia harus mendengarkan apapun yang Loire katakan untuk tidak membuat pria itu ingat rasa gugupnya! "Tentu saja! Aku mendapatkan undangan khusus barusan. Diundang langsung oleh para tetua atas. Aku kira akan ada perubahan susunan pemimpin" Jawabnya dengan nada bangga pada suaranya. Loire salah satu orang yang cukup bangga dianggap pilihan satu-satunya. Dia akan memamerkan apapun yang dia rasa itu cukup untuk memuaskan rasa sombongnya. Jadi dia sangat bangga bisa mengatakan itu dan membuat wajah lawan bicaranya menunjukkan raut tidak terima dan merasa iri pada waktu bersamaan. "Tetua Gofle sudah mengatakan panjang lebar tentang itu semalam. Dia mengatakan ini merupakan berkah jika bisa terlibat dalam susunan inti klan. Auriga butuh wajah-wajah baru untuk memimpin klan agar lebih maju lagi!" Feign menatap bosan ke arah ocehan tidak berguna milik Loire. Wajahnya itu, dia merasa akan mencakarnya lebih keras apabila berani berbicara menyebalkan seperti itu! "Oohh baik, lalu?" Tanyanya basa-basi tanpa rasa semangat sedikitpun. Loire tersenyum lebih cerah daripada sebelumnya, "Aku berpikir akan membuat pidato singkat yang menjelaskan visi misiku untuk menjadi anggota yang berkualitas!" Fiegn: "..." Fiegn menatap orang ini seperti melihat orang gila aneh! Mengapa kepercayaan dirinya selangit! Bahkan dengan percaya diri mengatakan ingin menyiapkan pidato? Huh, orang gila mana lagi yang ingin menjadikan orang ini seperti orang penting hah! Mengerikan untuk membayangkan orang seperti ini akan menjadi pemimpin penting klan! Sehancur apakah nanti? "Jangan terlalu percaya diri terlebih dahulu. Kamu masih muda bukan? Masih banyak kesempatan di masa depan" Ujarnya pura-pura memberi saran. Feign tidak lupa menunjukkan senyum lebar menyakinkan. Berharap saja orang didepannya ini terlalu sibuk untuk memperhatikan ada keanehan dalam senyumnya sendiri! "Kenapa tidak?? Jika tidak percaya, lalu siapa lagi yang akan berinisiatif untuk melakukannya? Tentu saja orang muda seperti kami" Loire lalu menepuk pundak Feign pelan, dia menatap ke arahnya dengan pandangan penuh rasa simpati. "Feign jangan menyerah, yah meski ayahmu sendiri bahkan beberapa hari yang lalu meminta tolong padaku untuk tugas yang sangat mudah! Dia pasti sayang kepadamu dengan cara lain" Loire lalu segera berbalik ke arah lain dengan semangat. Feign yang mendengarkan pembicaraan itu: ".... "
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD