Kemarahan Emi.

1075 Words

April dengan santai tersenyum pada Emi, sama sekali tak merasa terganggu atau risih karena Emi melihatnya tengah b******u dengan Arron. Sudah menjadi hal biasa jika dia selaku mucikari memberikan layanan gratis pada setiap laki-laki hidung belang yang menjadi pelanggan setianya. Uang yang dia dapatkan dari hasil mejajakan anak buahnya lebih dari cukup untuk menunjang gaya hidupnya yang hedon, jadi sedikit membuka selangkangannya pada para laki-laki kaya itu layaknya bonus bagi mereka. Juga, siapa yang bisa menolak wanita cantik dan montok seperti April. Karena meski usianya sudah tak muda lagi, dia pintar menjaga tubuh dan merawat wajahnya, tak ubahnya seperti gadis usia 20 tahunan yang masih segar. “Kamu betah banget di sini, Em. Sudah dapat berapa ronde semalam?” ujar April seraya terk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD