Hanya Wanita Panggilan.

1104 Words

“Aku sudah–maaf, membookingmu untuk 2 hari penuh. Jadi kamu tidak usah khawatir memikirkan apapun, Sayang!” Agak tidak nyaman mendengar kata ‘booking’, membuatnya merasa benar-benar menjadi wanita panggilan. Emi tersenyum lalu mengangguk saja mengiyakan, menguatkan hati karena setelah ini semua ini akan berakhir. Dai merasa bersalah karena memanfaatkan Arron untuk mempersiapkan diri, dia membutuhkan uang untuk kabur dari rumah April sejauh mungkin. Saat ini Arron mengajak Emi untuk pergi belanja bersamanya ke sebuah mall besar di ibukota, dia juga mendandani Emi dengan pakaian mahal, membuat aura cantiknya semakin terpancar. “Silakan, Tuan Arron!” Emi terpukau pertama kalinya masuk ke sebuah toko ternama yang menjual berbagai baju dan pakaian dengan satu merk, naluri wanitanya seketi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD