Sebuah Perasaan.

1570 Words

"Kamu siapa Klarisa Putri!" pistol itu ditodongkan oleh Yuta, membuat Klarisa menegang. Tiba tiba lift berhenti dan saluran CCTV itu mati. Namun listrik masih saja menyala. Yuta sudah membuat lift itu berhenti tentu saja. Ia harus mendesak perempuan itu sampai mengakui jati dirinya. Sementara di sana Sinta terus berteriak di ruangannya. "Segera ke lokasi mal, Yuta masuk pada lift di mana klarisa berada. Aku enggak bisa mengendalikannya karena sepertinya akan berbahaya kalau sampai aku kembali menyabotasi lift di sana. Yuta akan tahu keberadaanku. Segera ke sana! YASA! TAPI TIDAK PAK ETHAN! ANDA TETAP DI SANA!" teriak Sinta. "AKU HARUS MENOLONG KLARISA!" teriak Ethan tidak terima di tangga darurat itu. "YUTA HANYA AKAN MENDESAKNYA UNTUK MENGAKU. AKU YAKIN ITU, YUTA ENGGAK AKAN MEMBUNUHNY

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD