Pagi-pagi sekali Mores sudah rapi dengan jas kerjanya. Pria itu menyemprotkan parfum mahalnya hingga Andara yang masih tertidur langsung menggeliat karena aroma itu memasuki indera penciumannya. “Mas ...,” Lirihan Andara membuat Mores menoleh. Mores menyisir rambutnya sebentar sebelum akhirnya menghampiri Andara yang saat ini sedang menatapnya sayu karena mengantuk. “Kenapa bangun? Ini masih sangat pagi,” ucap Mores mengelus kepala Andara supaya istrinya itu tidur kembali. “Kamu mau kemana? Masih pagi sekali sudah memakai jas kerja,” sahut Andara. Mores tersenyum teduh, “Aku harus ke kantor pusat. Aksa menelfonku dan memberitahu jika masalah tempo hari sudah selesai dan sebagai CEO, aku harus menutup semuanya.” “Apa harus sepagi ini?” tanya Andara melirik jam yang bertengger di dind