Sore hari ini Ralph hanya duduk bersantai di taman belakang. Menikmati ikan yang menari-nari di air serta menikmati angin yang berhembus menerpa wajahnya. Mata pemuda itu memejam dengan badan yang bersandar pada kursi. Hatinya sejak tiba di Amerika benar-benar gelisah tak karuan. Rasanya campur aduk membayangkan wajah Ralin saat mengetahui dia adalah Kakaknya. Meong ... Suara kucing yang mengeong diikuti gelak tawa dari sang Adik membuat kepala Ralph menoleh. Pemuda itu terkekeh saat melihat Sela yang mengejar kucing oren tanpa rasa lelah. Seumuran Adiknya dulu dia lupa pernah melakukan hal apa saja. Jika mengingat cerita Papinya, seharusnya saat dia berusia 4 tahun sudah dalam masa transisi perpisahan dengan Papi dan Adik kembarnya. “Sela, jangan lari-lari!” teriak Ralph saat melihat