78. Gue Pamit

1355 Words

Setelah perbincangannya semalam dengan Mores soal pria itu yang akan memboyong anggota keluarganya ke Amerika, Ralph masih merasakan gundah yang mendalam. Perasaannya saat ini benar-benar tidak bisa dijabarkan. Senang, sedih, kecewa, semua bercampur menjadi satu. Senang karena akhirnya bertemu dengan gadis yang dicintai, sedih karena status gadis itu ternyata Adiknya sendiri, kecewa karena tidak bisa berbuat apapun untuk mencegah itu semua. Tok! Tok! Suara ketukan pada pintu kamarnya membuat Ralph tersadar. Pemuda itu segera keluar karena mendengar panggilan dari Mamanya. “Iya, Ma. Tadi Ralph lagi baca info dari grup kelas dulu,” alibi Ralph. Andara menatap wajah sendu putranya kemudian tersenyum. Sebenarnya dia tau jika putranya itu sedang tidak baik-baik saja. Namun akan lebih tidak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD