Bagian 2 - Palaemon dan Minos

1644 Words
Setiap belahan surga sangat bersemangat ketika membicarakan mengenai seleksi s*****a. Kegiatan yang paling disukai bagi generasi surga adalah membuat s*****a. Setiap bagian Surga akan membentuk tim agar bisa mengirimkan buatan senjatanya kepada para penempa s*****a senior. Penempa s*****a yang sudah pensiun adalah juri yang akan menentukan sebuah s*****a apakah layak untuk dipakai oleh penguji s*****a atau tidak. Jadi mereka sangat serius melakukannya. s*****a-s*****a tersebut akan diuji kelayakannya sebagai s*****a yang sempurna atau tidak. Beberapa s*****a yang memiliki kekurangan dan mampu untuk ditingkatkan akan dipulangkan agar penempa s*****a bisa memperbaikinya dan mengirimkannya lagi. Mereka harus mengirimkannya sebelum akhir tahun generasi keempat. Penempa s*****a yang menjadi juri bertempat di surga bagian ke lima. Di surga bagian kelima ada sebuah ruangan khusus yang dirancang untuk menguji keefektifan s*****a tersebut. Ini ruangan yang sangat sibuk. Mereka tidak kenal lelah untuk menyeleksi s*****a yang jumlahnya triliunan. Salah satu penempa s*****a yang bertugas sebagai juri bernama, Matton. Ia sudah ditetapkan generasi Surga sebagai juri yang dipercaya dalam menentukan sebuah s*****a. Pengalaman Matton bukan main-main. Ia sudah memenangkan pembuatan s*****a sebanyak tiga kali dari generasi hidupnya. Ini rekor tertinggi bagi generasi Surga. Kebanyakan yang bisa memenangkan pembuatan s*****a adalah dua saja. Itupun, dengan mudah dikalahkan oleh s*****a busur yang lemah.  Dari generasi ke generasi, pembuatan s*****a yang di seleksi haruslah lebih bagus dibanding yang lama. Seleksi yang terbaik haruslah bisa merusakkan s*****a yang layak di generasi tahun sebelumnya. Setiap generasi keenam, gunung s*****a akan dipenuhi oleh arakan generasi untuk melakukan ritual penempatan s*****a terbaik di lokasi tersebut. Mereka tidak bisa meletakkan s*****a-s*****a begitu saja. Perlu sebuah cara yang ditentukan agar s*****a tersebut menyatu dengan alam Surga. Sekarang adalah tahun generasi ke 23989489494894989901128 -ke tiga. Mengapa ada kata ketiga nya? Karena kata ‘ketiga’ memaksudkan tiga generasi dari pertandingan terakhir pertarungan penguji s*****a. Waktu mereka untuk mengirimkan s*****a berarti hanya satu generasi lagi. Para generasi penempa s*****a harus segera menyiapkan s*****a mereka sehingga bisa mengirimkan s*****a mereka untuk diuji kepada para juri penguji s*****a. Mereka masih membuka banyak peluang bagi generasi yang ingin s*****a mereka diikutkan dalam kompetisi s*****a itu. Salah satu penempa terbaik bernama Bia berada di Surga di bagian keempat. Ia harus melakukan perjalanan untuk mencari bahan s*****a yang bisa digunakannya untuk dikirim. Ia sudah memikirkan ide untuk s*****a yang akan diikutkannya dalam pertandingan tersebut selama dua generasi. Menurutnya ide tersebut sudah sangat matang, dan saatnya sekarang untuk merakit. Ia akan pergi ke sebuah daerah di surga bagian ke empat yang bernama Matta. Ia ingin menemui Palaemon untuk mendiskusikan bahan yang cocok untuk senjatanya. Ia dan adiknya, Minos sangat berpengalaman dalam menentukan bahan yang baik dalam membuat s*****a yang hebat. Banyak yang ingin bekerja sama dengannya, tetapi hanya sedikit yang ingin dibantunya.  Mereka sangat pilih-pilih mengenai generasi yang ingin berdiskusi dengan mereka. Ada beberapa standar yang harus dilihat mereka. Mereka yang ingin berdiskusi harus memiliki setidaknya satu kali masuk babak lima puluh besar dalam daftar penyisihan juri pengujian s*****a. Ia tidak akan membantu mereka yang tidak pernah bisa mencapainya. Bia bukan saja pernah masuk lima puluh besar, melainkan dua kali mendapat kesempatan sebagai delapan s*****a terbaik yang dipakai dalam pengujian s*****a. Meski ia tidak pernah menang. Beberapa senjatanya hancur di tingkat ketiga kompetisi pertarungan. Kali ini, ia harus bisa melakukannya dan memutuskan untuk berkonsultasi dengan Palaemon dan Minos.  Bia pun sampai ke rumah Palaemon. Mereka mendiskusikan tentang s*****a rancangannya. Ia memberikan gambaran tentang s*****a yang akan dibuatnya. Ia memberi nama s*****a buatannya yaitu, Mace Blast Stick. s*****a tersebut seperti tongkat besar dengan bentuk pala di ujung tiangnya. Ia berencana menggunakan emas sebagai pelapis s*****a tersebut.  “Emas bukanlah bahan terbaik yang cocok sebagai pelapis tongkat tersebut!” Ucap Palaemon. Ia kemudian berdiri dan memanggil adiknya, Minos. Untuk bahan-bahan dalam pemilihan s*****a, Minos lebih banyak tahu. Sedangkan untuk Palaemon, ia lebih pandai melihat keseimbangan bentuk sebuah s*****a sehingga menambah keefektifan s*****a tersebut.  “Coba kau lihat ini!” Kata Palaemon kepada adiknya. Bia mendengar dari balik tembok ruangan. Suara mereka terdengar jelas.  “Sebentar, aku akan menyusulmu setelah ini selesai.” Kata Minos. Palaemon pun meninggalkan adiknya, karena ada sesuatu yang ingin dikerjakannya. Ia kembali duduk bersama Bia.  “Jika kau ingin agar s*****a Mace stik ini keras, bahan yang kami rekomendasikan akan menambah beratnya.” Kata Palaemon memberi pertimbangan. Bia sudah tahu resikonya. Banyak penguji s*****a yang tidak suka jika s*****a yang dipakai sangat berat. Mereka ingin s*****a yang ringkas dan juga tepat sasaran.  “Itu memang satu alasan mengapa aku memilih emas. Aku berharap itu tidak menambah beban dari senjata.” Kata Bia memberi alasan. “Itu tidak akan berguna. Sewaktu kau mendapat serangan dari lawan, misalnya seperti s*****a Flamethrower, Mace mu pasti akan meleleh dan tidak akan bertahan lama.” Kata Palaemon memberikan pertimbangan. Ia melihat kembali design buatan Bia yang ditulis di gulungan. Ia memperhatikan s*****a tersebut dan bingung dengan kegunaan mace yang ada di atas s*****a.  “Mengapa harus menggunakan sebuah bola besar di atasnya, tetapi tidak bulat sepenuhnya! Bukannya lebih cocok jika dibuat petak dan berbentuk Hammer?” Tanya Palaemon menyelidik. Ia penasaran dengan design yang tidak biasa.  “Design ini terlalu simple!” Ucap Palaemon lagi.  Bia pun memberitahu alasannya. “s*****a ini lebih mengandalkan beratnya ketika lawan akan berada dekat. s*****a-s*****a penempa sekarang, terlalu ringan. Ini salah satu poin penting sewaktu penguji s*****a saat memukul s*****a lawan.” Jelas Bia dengan bangga. Ia mengangguk. Konsep yang cukup mudah dimengerti. Ia mengusap-usap dagunya dan penasaran bahan yang akan mereka putuskan nanti. Tak berapa lama Minos pun datang. Mereka mengobrol tentang konsep s*****a Bia. “Kita bisa membuat pilihan menggunakan Wurtzite Boron Nitride atau Tungsten. Keduanya hampir memiliki kekuatan yang sama. Memang, Wurtzite Boron Nitride lebih sulit untuk dibentuk dibandingkan dengan Tungsten. Pengerjaannya akan sangat lama dibandingkan Tungsten. Tetapi, keefektifannya jauh lebih baik dibanding Tungsten.” Jelas Minos memberi pertimbangan.  “Apakah kalian memiliki bahan tersebut?” Tanya Bia.  “Ini yang akan menjadi masalah. Kami tidak memiliki bahan ini. Wurtzite Boron Nitride sangat sulit ditemukan. Ini barang yang langkah. Kalau Tungsten kami ada, dan bisa kami kerjakan dengan cepat.” Ucap Minos memberi pertimbangan. “Kalian tidak bisa mengusahakan untuk memasok-nya?” Tanya Bia. Ia menjadi kurang nyaman saat duduk.  “Itu sangat sulit. Ayah kami mungkin memilikinya,” Kata Palaemon. Senyuman terpancar di wajah Bia. Ketika mendengar kata tetapi, senyuman tersebut hilang.  “Tetapi.. ayah pasti tidak akan membiarkan kami untuk menemuinya. Ia tidak ingin kami berbicara padanya. Kau bisa temui ayah jika benar-benar membutuhkannya. Tetapi, aku tidak bisa jamin bahwa itu akan berhasil!” Ucap Palaemon melanjutkan ucapannya. Bia akhirnya menemui rintangan. Untuk mendapatkan Wurtzite Boron Nitride ternyata sangat sulit.  “Ini benar-benar barang yang langkah. Hanya ayah kami yang bisa membantumu untuk melakukannya. Kau bisa coba nanti!” Kata Minos dengan serius. Mereka ingin agar Bia bisa membuat s*****a kuat tersebut. Minos kembali memberi pertimbangan. “Jika kau menggunakan bahan tersebut, s*****a ini pasti akan sangat berat. Penggunaan Wurtzite Boron Nitride bisa sepuluh kali lebih berat dibandingkan dengan Tungsten.”  “Kau harus pertimbangkan siapa penguji s*****a yang cocok untuk memakainya.” Ucap Palaemon memberi pertimbangan dari segi yang lain.  Bia memang harus memikirkannya mulai dari sekarang. Jika ia hanya ingin menggunakan bahan Tungsten saja, maka semua penguji bisa memakai s*****a tersebut. Tetapi, jika ia memilih untuk menggunakan Wurtzite Boron Nitride, ia harus memikirkan penguji yang paling cocok dan juga mau menggunakannya. “Siapa yang paling cocok untuk digunakan?” Tanya Bia kepada mereka berdua. Mereka tampak berpikir.  “Kalian pasti tahu siapa yang paling cocok. Kalian bisa amati dari pertarungan-pertarungan yang lalu.” Ucap Bia memberikan mereka tekanan. “Memang itu akan sangat sulit. Kau bisa gunakan Erebus atau Kerberos.” Ucap Minos. Palaemon memberikan pilihan. “Aku yakin Erebus lebih bisa diandalkan. Ia punya tenaga yang lebih besar dibandingkan dengan Kerberos.”  Minos pun setuju. “Benar juga. Aku melihatnya di pertandingan beberapa generasi sebelumnya. Ketika ia menggunakan s*****a yang ringan, gerakannya sangat lincah. Tetapi, saat ia menggunakan Rock Cannon yang memaksanya untuk mendorong-dorong s*****a tersebut, gerakannya semakin lambat. Berbeda dengan Erebus. Meski s*****a yang dipakainya berat, kecepatannya tidak berpengaruh sama sekali. Yang membuatnya kalah dalam pertandingan bukanlah skill-nya yang kurang, melainkan s*****a yang dipakainya memang tidak tahan terlalu banyak serangan.” Terang Minos. “Kecepatan muat ulang pelurunya juga menjadi bahan pertimbangan. Karena ketika peluru tidak dapat berganti dengan cepat, itu juga salah satu letak kekalahan s*****a. Kebanyakan menghindar bukanlah solusi yang tepat dalam pertandingan s*****a. Meski damage yang dihasilkan begitu kuat, tetapi, ketika daya isi s*****a lama, maka peluang untuk menyerang balik akan sangat besar.” Kata Palaemon. Bia mengangguk. Ia menerima masukan dari mereka berdua. “Kau bisa memberi kami terkaan dari kehebatan s*****a ini?” Tanya Minos.  “Dari rancangan model yang aku buat, Mace blast stick ini harus bisa diangkat dengan satu tangan. Meski beratnya bisa mencapai 2×1030 kg, penguji s*****a harus bisa memegangnya dengan satu tangan. Belum lagi mace yang ada di atas stik tersebut bisa mengeluarkan bom yang besar dengan kecepatan sepersekian detik, maka kekuatan untuk menahan s*****a agar tidak terlepas benar-benar dibutuhkan.” Kata Bia menjelaskan. “Bagaimana dengan Damage, Range, Magazine, Rate of Fire, dan Accuracy s*****a tersebut?” Tanya Minos lagi. “Untuk damage masih di angka 8, mungkin akan ditingkatkan lagi ketika selesai dibuat. Range-nya 10, Magazine nya 10, Rate of Fire ini masih dalam penelitian, belum ada terkaan sama sekali. Karena Mace tersebut bisa menembakkan bermiliar-miliar bola api, jadi masih belum bisa menentukannya. Sedangkan untuk Accuracy-nya bisa sampai sepuluh, karena semua yang berada di arena pasti terkena dampak dari batu-batu yang muncul.” Jelas Bia. Palaemon dan Minos sangat kagum dengan rancangan Bia. Jika ia berhasil menciptakan s*****a tersebut, bisa jadi ialah pemenang dari s*****a terbaik generasi ini. Mereka berupaya membantu Bia untuk mewujudkan s*****a tersebut menjadi kenyataan. Mereka memberikan trik agar ayah mereka mau membantu Bia. Ia pun pergi dari rumah Palaemon dan Minos dan menuju ke rumah ayah mereka di surga bagian pertama.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD