Prolog
"Ayah sudah menjodohkan kamu dengan pria pilihan Ayah. Kamu tidak bisa menolaknya."
Tatapan Adela yang tadinya hanya memperhatikan layar televisi yang terbuka, tampak tak peduli dengan apa yang diucapkan Rudi—Ayahnya, kini sorot mata gadis itu menajam. Tidak ada tatapan bersahabat di antara seorang ayah dan putri tersebut.
"Apa Ayah sudah gak waras?!" Adela meninggikan intonasinya. Gadis itu tidak habis pikir dengan jalan pikir pria paruh baya di hadapannya tersebut. Yang tak lain dan tak bukan adalah ayah kandungnya sendiri. "Apa Ayah gak cukup membuat hidup Adel menderita selama ini? Apa Ayah sudah kehilangan akal, sampai tega menjodohkan putri Ayah sendiri dengan pria yang bahkan gak dikenalnya sama sekali?! Ayolah Ayah ini bukan waktunya bercanda, Adel gak tertarik sama lelucon ini!" tegasnya. Dia ingin beranjak meninggalkan Rudi, namun cekalan pria paruh baya tersebut menghentikan langkahnya.
"Dengarkan Ayah sekali ini saja, Ayah hanya ingin yang terbaik untuk kamu. Ayah sangat menyayangimu, sebab itu Ayah tidak mau kamu salah dalam memilih pasangan hidup. Ayah tak selamanya bisa menemani kamu, mengingat umur Ayah yang sudah tak lagi muda," jelas Rudi dengan tatapan penuh kasih sayang pada putrinya. Dia mencoba menjelaskan maksud dirinya yang mengambil langkah nekat ini.
"Yang terbaik kata Ayah? Yang seperti apa yang terbaik untuk Adel, Yah? Apa Ayah gak pernah berpikir sekali aja untuk ketenangan hidup Adel tanpa adanya aturan dari Ayah? Adel ini manusia, bukan barang atau boneka yang bisa Ayah mainkan dan kendalikan sesuka hati!" Adela memejamkan matanya, rasanya ingin sekali berucap lebih tidak sopan daripada itu, namun dia masih menghormati pria tersebut. "Setelah ini, Adel akan mengurus pembatalan perjodohan itu!"
Tidak memperdulikan Rudi yang mencoba menghentikan langkahannya, meminta untuk tetap bertahan di rumah karena besok akan ada acara makan bersama untuk menyambut kedatangan keluarga dari pihak pria—calon suami Adela.
Adela tidak peduli. Dia sama sekali tidak menginginkan pernikahan konyol itu. Bagaimana bisa seorang ayah akan menikahkan putrinya dengan seorang pria yang bahkan sama sekali tak dia kenal. Yang lebih membuatnya murka, perjodohan gila itu dilakukan tanpa sepengetahuannya.
••••
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA CERITA INI:)
Salam manis,
Noviyadep.