Tawaran Menggiurkan dari CEO

1129 Words
"Oke oke, kalau kamu tak percaya, bagaimana kalau kita menjalin hubungan, misalnya pacaran?" Tawar CEO Lee. Laura yang sudah sadar pun menanggapi ucapan CEO Lee, "pacaran?" CEO Lee pun mengangguk dan menjawab, "ya." "Maukah kamu menjadi kekasihku?" Tanya CEO Lee. Laura merasa terkejut ketika CEO Lee tiba-tiba mengeluarkan pernyataan cinta padanya dan ingin menjadi pacarnya. Disamping Laura baru melihat satu kali CEO Lee, untuk berpacaran dengan orang sekelas Lee yang seorang CEO adalah tak masuk akal. Sangat tidak masuk akal seorang CEO Menyukainya dan ingin jadi kekasihnya. 'Aku tak boleh besar kepala di tembak CEO Lee, pasti ia punya niat dibalik ini semua,' tebak Laura dalam hati. Bisa saja Laura terima, menjadi pacar seorang CEO bisa jadi kebanggannya. Tapi ia juga berpikir, jika ia berpacaran dengan CEO Lee pastinya akan mengubah hubungan kerja mereka yang sudah professional selama ini. Laura pun kemudian menghela nafas dan mengatakan dengan lembut, "Maafkan saya, Tuan, tetapi saya rasa hal itu tidak mungkin terjadi. Saya menghargai hubungan profesional kita dan saya tidak ingin mengambil risiko dengan itu." CEO Lee terlihat kecewa dan Laura merasa sedikit tidak nyaman dengan situasi ini. Namun, CEO Lee kemudian berkata jujur, "Maafkan saya Laura, saya sebenarnya memiliki alasan kuat untuk mengajukan permintaan ini." Laura terdiam, menunggu kalimat selanjutnya yang akan diucapkan oleh CEO Lee. Hingga akhirnya CEO Lee berkata, "saya membutuhkan kekasih bayaran untuk diperkenalkan kepada ayah saya." Laura sedikit tercengang mendengar pernyataan orang nomor satu di perusahaan tempatnya bekerja itu. "Ayah saya ingin sekali saya punya kekasih dan ingin saya menunjukkan wanita yang saya cintai. Saya membutuhkan kamu untuk itu, kamu adalah tipe wanita menantu idaman Ayah Saya," ujar CEO Lee tanpa ragu sama sekali. Laura menangkap permohonan dari kalimat yang CEO Lee ucapkan padanya. "Tenang saja, Saya akan membayarmu dan yang tahu ini hanya Saya, Kamu dan Sam. Saya pastikan tak ada lagi yang akan tahu tentang ini. Jadi kamu adalah kekasih bayaran tidak lebih dari itu." Laura merasa semakin tidak nyaman dengan situasi yang dihadapinya apalagi saat mendengar jika ia adalah tipe menantu idaman ayah CEO Lee dan diminta untuk jadi kekasih bayaran. "Kekasih bayaran?" Tanya Laura. CEO Lee pun mengangguk. "Kamu akan menerima uang tiga puluh juta per bulan dari saya, jika kamu menerima tawaran ini," ucap CEO Lee. '30 Juta? Lumayan untuk biaya pendidikan Fiona dan Zio. Fiona sangat membutuhkan uang untuk sekolah dalam waktu dekat,' batin Laura. Laura adalah tipe ibu yang ingin sekali memberikan pendidikan terbaik untuk anaknya, Brian yang tak pernah muncul apalagi memberikan nafkah untuk kedua anak mereka membuat Laura harus kerja dan terus kerja. Namun harga diri Laura tinggi, dia masih tetap teguh dengan pendiriannya. "Maaf, Tuan, saya tidak ingin menjadi kekasih bayaran seseorang. Saya merasa tidak nyaman dengan itu dan saya juga berpikir itu tidak etis." CEO Lee terkejut dengan jawaban Laura. Ia tak menyangka jika Laura menolak tawaran menggiurkan itu. Tapi meskipun begitu, CEO Lee tak gentar. "Saya hargai jawabanmu Laura, tapi Saya ingin kamu memikirkannya lagi. Kamu tenang saja, kamu jadi kekasih saya hanya di depan ayah saya saja. Di kantor, kamu tetap karyawan biasa. Jadi tak akan mempengaruhi pekerjaan kamu," ucap CEO Lee dan pernyataan CEO Lee membuat Laura kembali berpikir dengan sangat cepat. "Bagaimana?" Tanya CEO Lee. CEO Lee sangat berharap jawaban pasti dari Laura. "Maaf ya Tuan, Saya tidak bisa menerima tawaran seperti ini," ujarnya. "Saya tidak ingin menjalin hubungan dengan pria hanya demi uang." Laura tetap mempertahankan harga dirinya. CEO Lee mengangkat satu alisnya, tetapi tetap tenang. "Saya memahami kekhawatiranmu, Laura. Namun, saya ingin menegaskan bahwa hubungan kita tidak hanya sembarang hubungan. Saya sedikit tahu karakter kamu dan saya rasa kita bisa menjalani hubungan ini dengan baik." Laura terus memandang wajah dingin CEO Lee, tetapi dalam hatinya dia sadar ada kebutuhan yang harus dipenuhinya. Dia tak bisa menolak fakta bahwa biaya sekolah untuk anaknya benar-benar besar. Tatapan mata CEO Lee membuat Laura sedikit luluh. "Saya butuh waktu untuk memikirkannya," ujar Laura akhirnya. CEO Lee mengangguk, memberi tempat pada Laura untuk berpikir. Beberapa hari berlalu, Laura merenungkan setiap kemungkinan dan akhirnya memutuskan bahwa tawaran CEO Lee adalah jalan terbaik saat ia berada di kamarnya pada malam hari ketika sendiri. Keesokan harinya ia menemui Sam dan mengatakan ingin bertemu CEO Lee, Sam pun mempertemukannya dengan CEO Lee. Laura bertemu dengan CEO Lee di kantor dan tak ada yang tahu pertemuan itu selain Sam. Pada CEO Lee, Laura menyetujui persetujuan untuk jadi kekasih bayaran. "Baiklah Tuan, saya setuju." Ia melirik mata CEO Lee. "Bagus, saya akan memenuhi janji saya dan juga memberikan bayaran bulan pertama pada padamu hari ini juga, Sam yang akan mengurusnya. Namun, ingat Ada aturan yang harus kamu patuhi dalam hubungan ini," kata CEO Lee dengan serius. Laura mengangguk, "Saya akan menjalankan aturan-aturan itu dan bersedia mematuhi itu semua. Saya juga akan berusaha menjalin hubungan dengan baik." Dengan kesepakatan itu, Laura merasa lega bahwa setidaknya biaya pendidikan Fiona sudah terpenuhi dan ia tak perlu lagi khawatir. Namun ia tahu bahwa menuruti tawaran CEO Lee bukanlah pilihan yang mudah baginya, karena ia harus berakhir sebagai kekasih bayaran CEO. Laura harus menutupi hubungannya dengan CEO dari semua orang. Minggu pertama, CEO Lee pertama kali bertemu dengan Laura di sebuah kafe karena tak ingin ada yang mengetahui hubungan mereka. Mereka membicarakan rencana yang akan dilakukan untuk membuat Laura menjadi calon menantu idaman ayahnya. Meskipun Laura adalah tipe menantu idaman ayahnya, CEO Lee harus tetap memastikan Laura siap menemui ayahnya dan ia diterima oleh ayahnya. Laura pun mengangguk setuju dengan semua arahan yang CEO Lee berikan. Salah satu aturan yang diberikan CEO Lee adalah Laura tidak boleh dekat dengan lelaki lain. Bagi Laura itu adalah hal yang mudah. Karena ia tak tertarik untuk dekat dengan lelaki manapun setelah Brian mengkhianatinya dan pergi meninggalkan dirinya. Dua hari kemudian, CEO Lee dan Sam bertemu dengan Laura di apartemen milik Sam. Mereka membicarakan lebih jauh tentang rencana tersebut dan melakukan beberapa role play untuk mempersiapkan Laura saat bertemu dengan ayahnya. Selama minggu, CEO Lee dan Laura terus bertukar pesan dan telepon untuk memastikan bahwa semuanya berjalan dengan baik. Laura terus melakukan hal-hal yang diajarkan oleh CEO Lee dan Sam untuk memenangkan hati ayah CEO Lee. Hubungan Laura dan CEO Lee masih sangat kaku dan mereka bicara sangat formal. Laura bertemu dengan intens dengan CEO Lee. Ia tak bisa memungkiri jika CEO Lee sangat tampan dan berkharisma. Kini Ayra sedang berada di ruang VIP sebuah restoran, ia sedang menunggu kedatangan CEO Lee. Keduanya akan merencanakan pertemuan dengan ayah CEO Lee. Setelah menunggu beberapa menit, CEO Lee masuk ruangan yang ditempati Laura. "Sudah lama menunggu?" tanya CEO Lee dengan senyumnya yang menawan. Senyuman yang baru Laura lihat. "Tidak, saya baru saja datang," jawab Laura dengan suara tenang. Berusaha membuat wajahnya biasa saja, walau sebenarnya ia sangat terpesona dengan CEO Lee. CEO Lee meraih buku yang sedang dibaca Laura dan membaca judulnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD