DIA

518 Words
Setelah selesai makan dan Sholat kami berjalan jalan ke Malioboro menikmati keindahan malioboro dimalam hari. Aku dan Shifa sengaja berjalan kaki menelusuri setiap inci kota ini karna memang penginapan ku gak terlalu jauh dari malioboro. indah memang malioboro di malam hari banyak orang berlalu lalang disini bersama sahabat , keluarga dan juga kekasihnya. Sesaat membuatmu iri jika melihat mereka dengan mesranya dengan pasangannya, bergandengan tangan , bercerita tentang masa depan atau mungkin hanya bercanda gurau saja. Hal yang ingin selalu kulakukan dengan mu Vin. Duduk di pinggiran kota dan bercerita tentang hal yang tidak penting, tertawa dan hanya berdua Aku dengan Mu. kembalilah Vin aku menunggumu. Tapi saat aku sedang menikmati pemandangan malioboro mata malah tertuju pada sesuatu diujung saja, lelaki dengan wajah berparas tampan dengan rambut sedikit panjang dengan mata yang indah nanti tajam, bernyanyi di pinggir jalan Malioboro. aku tak bisa menghindar dari mata yang tertuju pada sosok lelaki itu. apakah itu dia, orang yang selalu kurindukan wajahnya, ( ada sesuatu di mataku dan ia meneteskan Air di ujung nya ak hanya terdiam tak bisa berkata karna sejujurnya aku ingin sekali mendekati dan memeluknya) . kamu kenapa, Re?? Shifa bertanya padaku yang tetiba diam padanya. Aku hanya sedang menikmati lagu itu Shif. apa kita bisa kesana? " tanyaku pada Shifa. Ya kita akan kesana Ra. jawabnya dengan santai. Aku dan Shifa menuju pada dua lelaki yang sedang bernyanyi itu. sontak aku terkaget lagi, karna benar saja itu Dia. mataku berkaca kaca kembali saat pertama kali aku bertemu dengannya. Tanpa aku sadari lelaki itu juga mencuri pandang padaku apakah dia juga mengingatku. aku terus berdiri melihatnya bernyanyi . suaranya begitu indah dan aku baru tau jika dia bisa bernyanyi dengan sebaik itu. aku terbuai dengan suara dan lagu yang ia nyanyikan, sampai tak sadar berapa lama aku mendengar dan menikmati nyanyiannya,penampilannya pun selesai. aku terduduk di sebuah kursi yang tersedia disana, sambil melihat Dia kembali. aku terus saja melihatnya sampai aku lupa jika Shifa ada disini. lihat Ra, lelaki yang bernyanyi itu, dia sangat ganteng ya ra, dari tadi kau melihatnya terus, apa kau mengenalnya? kata Shifa bertanya kepadaku. Ya aku mengenalnya Shif, dia temanku sekolah dulu. " jawabku padanya. apa kau bisa mengenalkanku padanya?, sepertinya aku suka pada lelaki itu. " tanyanya lagi padaku. Entahlah, aku sudah lama tidak bertemu dengannya, apa dia masih mengingatku atau tidak aku tidak tau itu, tapi aku tak begitu yakin jika dia masih mengingatku. karna memang kami sudah lama tak bertamu. "ucapku menjawab pertanyaan Shifa. aku berharap dia masih mengingatmu. " Shifa kenapa???. ya supaya aku bisa kenalan sama dia dong. " dia tertawa lebar dengan ucapannya itu. ya semoga saja. timpal ku padanya. ( karna jujur saja aku juga ingin dia mengingatku lagi ) ingin rasanya aku berteriak memanggil namanya berlari dan mengahampirinya tapi aku tak mungkin begitu karna mungkin saja dia sudah lupa padaku. Aku terduduk lemas setelah penampilan dia dan aku tak tau harus bagaimana. moodku langsung saja memburuk setelah itu karna dalam bayangku Alvin sudah melupanku dan ak berfikir jika Alvin tak akan mengenaliku lagi. pikirku mengeremang sampai jauh memikirkan sesuatu yang buruk tentang Alvin kepadaku.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD