AKU JUGA BERHAK KAU MANJAKAN

3091 Words

*** Cemara membuka mata dan melihat sosok Jati, Ia berdecak sebal lalu memejam kembali. Akhir-akhir ini setiap buka-tutup mata, wajah pria inilah selalu hadir mengusik pikiran. Rasa bencinya tidak mengurangi kerinduannya pada jati. "Ini tidak adil, Mas. Kau benar-benar menyiksaku." Cemara membatin. Cemara berusaha membenci tetapi, hati dan pikirannya tidak sejalan. Mulutnya berucap tajam dan hatinya meringis setiap melihat wajah melas Jati. Lepas dari cinta bukan perkara muda. Butuh proses panjang untuk melakukannya. Semoga Cemara sanggup mengusir Jati dari hatinya yang selama ini bertahta di sana. "Ara …" Suara Jati menyusup pendengaran Cemara. Ia juga merasakan hangat pada tangannya. Spontan Cemara membuka mata dan melihat Jati tengah duduk di sisi bangsalnya. Jadi bayangan it

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD