"Maafkan Sena ya Bun." Sena bersimpuh di kaki Bunda sambil terisak. Rizki dalam gendongannya hanya bengong saja. "Ya udah, Kamu balik lagi ke sini ya." Pinta Bunda. "Gak Bun. Sena gak mau tinggal di sini kalau masih ada anjing itu." Kata Sena kesal dengan suara agak keras. Sengaja biar Lana dengar. Bunda menghela nafas. "Dia udah masak sendiri di atas. Cuci piring juga di atas. Bunda serba salah, Kamu dan Bang Tino, anak Bunda. Masa Bunda usir Abang Kamu?!" Bunda terdengar kesal. "Ya udah Bun. Gak apa Bun... Untuk sementara Sena tinggal di rumah Kak Mita aja. Tadi Sena abis ke rumah Mpok Ella, makanya mampir kesini." Kata Sena. "Apa kata Mpok Ella? Rizki sakit apa?" Tanya Bunda sambil mengambil Rizki dari gendongan Sena dan menciumi wajah Rizki. "Kangen sama Ayah nya. Biasa ada Ayah