Bab 79. Demam

1155 Words

Andi mengantar Sena sampai jalan raya di depan gang menuju pintu kecil perumahan Ibu Sena. Andi terus memperhatikan Sena sampai Sena tak terlihat lagi. Sena memang tak mengijinkan Andi mengantar nya sampai depan rumah. Dia tak ingin para tetangga yang usil, bergosip ria tentang diri nya. Apalagi status nya belum sah bercerai dengan Fajri. Pagi hari, sesuai kesepakatan, Andi menunggu Sena di tempat kemarin mengantar Sena. Sena sudah terlihat oleh Andi, Andi dengan motor nya langsung menghampiri Sena. "Kok lama Dek?" Tanya Andi. "Maaf Bang, tadi Sena beli nasi uduk dulu. Abang belum sarapan juga, kan?" Tanya Sena. Andi tersenyum. Dia mengelus kepala Sena. Sena naik ke jok motor. Andi melajukan kendaraannya. Sampai Kantor baru jam 6.15. Terlalu pagi untuk Sena berada disana. Warung nas

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD