Bab 47. Amarah Nina

1163 Words

"Anak Gw balikiiiinnn..!!!" Sena masih terus berteriak. Dia benar-benar sudah muak. "Nih... nih... Anak Lo.. Bawa sono! Gak ada yang bawa kabur anak Lo!" Kata Bunda ketus sambil menyerahkan Rizki pada Sena. "Dari tadi aja, orang udah diusir kok ditahan..." Gerutu Sena. Rizki memeluk tubuh Sena. "Mama..." "Kita pergi ya Nak. Kita gak diinginkan di sini." Kata Sena. Rizki hanya diam. Dia tak mengerti melihat Mama nya tadi dipukul Om nya. Sena mendengar kasak kusuk dari ruang tamu. "Ngapain sih Dia teriak-teriak begitu?! Bikin malu saja!" Sewot Vina. "Sudaaahhh..." Bunda menepuk dadanya. Mereka melihat Sena keluar rumah dari pintu samping. Karena memang kamar Sena mempunyai akses sendiri untuk keluar masuk tanpa melalui ruang tamu. Dia tak berpamitan pada orang rumah. Sena menganggap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD