Btari menatap Genta, “Ka-kapan aku membuatmu menderita?” Genta tersenyum lebar, “Itu rahasiaku! Jangan banyak bertanya! Jawab dulu pertanyaanku.. Mmm.. Soal kontrak itu..” “Ohh..” Btari lagi-lagi diam dan menunduk. “Kita akan bicara lebih lanjut, setelahnya. Setelah kamu menjawab pertanyaanku,” Genta mengacak-acak rambut Btari. Genta kemudian menyalakan televisi di ruang tengah untuk mengawasi cctv, “Btari kamu perhatikan, lihat dua orang itu masih juga ada di depan. Kadang paparazzi seperti itu. Tidak mengenal lelah terus saja menunggu dan mengawasiku. Kamu harus lebih hati-hati ok?” “Ba-bagaimana aku pulang?” Btari bingung sendiri. “Kamu tidak boleh terlihat keluar dari rumahku. Hidupmu akan berubah saat paparazi itu menangkap fotomu,” Genta dengan khawatir menatap Btari. “Aku