Kesalahan yang Menjadi Benar

1485 Words

Ayu tersadar dari lamunan saat ada dingin menetes membasahi punggung tangannya. Ayu mengangkat tangan, menengadah dan air yang lain mengikuti turun. Rintik hujan musim semi telah turun. “He… sempurna sekali.” Ayu tersenyum dan menutup mata. Bersandar dan mendongak, membiarkan air itu membasahi wajahnya. Remaja yang tadi bermain basket, berlarian pulang untuk berteduh, tapi Ayu tetap duduk. Hujan itu hanya rintik, tapi cukup untuk mendinginkan wajahnya, dan tentu bisa menyamarkan keadaannya terlihat porak-poranda. Keinginan Ayu untuk menahan tangis dan bersikap normal tentu hanyalah harapan, karena pada akhirnya butuh waktu lama sebelum bisa menahan air mata Wajah Ayu saat ini sembab dan memerah. Air hujan akan bisa menyamarkan keadaan itu. Meski mungkin nanti harus menjelaskan kenapa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD