Keputusanku yang Benar

1252 Words

“Makan.” Ayu menoleh ke pintu dan melihat Hide masuk membawa meja kecil berisi sarapan. Ayu yang sejak tadi mengumpulkan nyawa, menatap Hide, beberapa detik, lalu rona wajahnya kembali. Suhu tubuh Ayu sudah turun, jadi tentu Ayu tersipu karena ingatannya akan ciuman itu. Ingatan Ayu berhenti persis beberapa saat setelahnya. “Kepalamu sakit?” tanya Hide, saat melihat Ayu memegang keningnya. “Iy… tidak… maksudku tidak.” Kepalanya sakit saat mencoba mengingat apa yang terjadi setelah ciuman itu, tapi Ayu tidak ingin mengeluhkannya. Ayu tidak ingin Hide bersikap baik kepadanya. Karena itu Ayu mengubah jawabannya setengah jalan. Usaha yang cukup bagus, tapi Hide tidak percaya sama sekali. “Apa… Bagaimana aku pulang kemarin?” tanya Ayu, menyela sebelum Hide bertanya lagi tentang kepalany

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD