Pukul 07.00, Ayub keluar kamar dengan tampilan berbeda, mengenakan kemeja biru dilapisi jas hitam, dihiasi dasi loreng biru putih, rambut disisir rapi. Tersenyum, ia melihat penampilan yang tak biasa pada tubuhnya sendiri. Bukan karena mau mejeng, tapi hari ini ia akan memulai bekerja di perusahaan percetakan buku islami sebagai asisten manager. Tak lain perusahaan milik Ustad Zaki. Jabatan keren untuknya yang belum lulus kuliah. Sehari sebelum akad nikah, ia meminta bantuan Ustad Zaki untuk mencarikan pekerjaan. Ustad Zaki tidak keberatan meski jam kerja Ayub tidak full, alias bekerja disisa jam kuliah. Ayub mematikan satu persatu lampu yang masih menyala di setiap ruangan. Ia membuka tirai jendela ruangan tengah, sinar matahari menembus kaca bening dan masuk ke ruangan. Sesaa