73. Dendam Tanpa Makna

2144 Words

Tepat di depan pintu kamar ruang rawat inap, Xander meraih handle nya. Dia menatap keji ke wajah Nathan, walau mencoba untuk tidak melukai tetap saja ini adalah perasaan kesal. "Jangan sampai aku dapet informasi dari orang lain!" Nathan tersenyum singkat. "Memangnya apa yang mau kamu lakuin? Menyingkirkan aku?" "Mana mungkin, Papi yang punya segalanya. Bukan aku! Dan aku… Cuma minta Papi jangan membuatku lari pagi, aku capek dan ingin hidup tenang." ucap Xander lirih, dia tidak ingin ada yang mendengar. "Kamu aman Xander," Nathan menepuk pundak Xander. "Aku udah pastikan itu." Aman? Rasanya Xander semua berbalik ketika Nathan yang mengatakan hal tersebut, dia curiga walau tidak mendapat bukti kuat. "Aku memang harus melindungi istri dan anak-anakku dari bahayanya manusia kurang tahu me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD