[56]

1618 Words

Ursula berjalan santai memasuki gedung yang hari ini ia tuju. Membiarkan rambut pinknya berkibaran terkena angin. Pun kacamata coklat yang bertengger manis di hidung mancungnya. Tas tentengnya menghias tangan senada dengan sepatu. Sejak berkecimpung di dunia, di mana sorot mata hampir semua mengarah padanya, Ursula tak bisa lagi serampangan memilih pakaian. Harus ada titik temu dalam permainan warna. “Kau tak masalah bertemu pria itu sendirian?” tanya Karen sedikit menyangsikan tindakan Ursula. “Jika Justin tahu, pasti kau terlibat masalah.” “Benarkah?” tanya Ursula dengan wajah jenaka. “Tenang saja. selama kau tutup mulut, aku tak akan terlibat masalah apa pun. Entah kalau kau berani mengatakan kepulangan kita dipercepat. Lagian apa yang harus kulakukan lagi di saat pekerjaan di sana

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD