Freya tersenyum senang dengan semua sajian yang sudah ada di meja makannya kali ini. Tak perlu repot berkutak di dapur, ia hanya tinggal memesan di restoran langganan yang Carlton sukai. Toh pria itu tak banyak protes mengenai makanan yang tersuguh di meja. Semuanya ia lahap berikut pujian, jika ia bisa melayaninya dengan baik. Sayangnya ... “Ck! Di rumah besarnya nanti, aku yakin aku tak bisa segampang ini melakukan sesuatu.” Freya mengerucutkan bibir sebal. “Tapi tak jadi soal.” Bibirnya menciptakan tarikan yang lebar. “Aku bisa berkuasa semauku. Lagi pula seorang nyonya rumah tak dibutuhkan di dapur. Ia tinggal memerintahkan pelayan membuat apa pun yang diinginkan.” Freya pun bertepuk tangan kecil memberi dukungan pada pemikirannya barusan. “Pernikahanku ada berlangsung dua minggu l