Anwar termenung di depan laptopnya malam setelah pulang dari apartemen Mirna. Dia masih saja mengingat pergumulan tubuhnya dengan tubuh Mirna sore tadi, yang berakhir dengan kepuasan bagi keduanya. Meskipun hanya bersentuhan dan tidak seutuhnya bersatu, Anwar anggap itu sangat luar biasa. Mirna berhasil membangkitkan gairahnya yang selama ini terpendam dikarenakan duka yang masih dia rasakan dalam dua tahun terakhir. Anwar tidak mau menyentuh Mirna lebih jauh. Bisa saja dia melakukannya karena yakin Mirna akan menyerahkannya. Bagi Anwar memiliki hati Mirna seutuhnya sudah memuaskannya. Dia yakin Mirna tidak akan pernah berbagi hati atau cinta, seperti mantan kekasihnya, Dea Trihapsari. Apalagi Mirna adalah anak dari sahabatnya yang dulu kerap membantunya di masa-masa kuliahnya. Anwar men