Presiden Komisaris

2171 Words

Belum habis keterkejutannya, Ariena seketika mencelos ketika suara bariton itu kembali merasuki rungu. Membuatnya mati-matian menahan gejolak kecemburuan pada wanita yang tengah menjadi topik pembicaraan antara ibu dan anak tersebut. "Juan sangat menyayangi Calista, Ma. Semua yang Juan korbankan ini untuk menyelamatkannya. Calista cuma punya Juan sekarang ini. Apa Mama bisa memahami sedikit saja perasaan Juan?" Seperti ada sesuatu yang menusuk tepat di dalam hatinya, saat suara bariton itu kembali memendar. Merasa sudah tidak mampu lagi bertahan di dalam ruangan temaram tersebut, Ariena mundur perlahan dan sukses keluar dari sana. Meninggalkan sekelumit perasaan sakit layaknya dihantam batu besar kenyataan yang ada di depan mata. Menghembuskan napas perlahan untuk mengontrol hatinya y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD