Makan Malam Bersama

2110 Words

Di sinilah Ariena berada sekarang. Duduk dengan tegang menghadap meja bundar bersama seorang lelaki introvert di seberangnya. Ia menghembuskan napas gusar. Menu makanan yang masih mengisi sepertiga bagian piring keramik putih persegi di hadapannya itu, tampak terabaikan. "Kenapa hanya dilihat saja tidak dimakan? Selesaikan makanmu terlebih dulu. Setelah itu terserah kamu jika mau menatap piring yang sudah tidak ada lagi yang bersisa," celetuk Juan tiba-tiba. Membuat Ariena tersentak dalam keterkejutan. "Iya, Kak," jawabnya cepat. Kini suapan kecil potongan sirloin steak sukses bergumul di dalam mulutnya. Ariena sudah salah tempat saat pikirannya terus terpusat pada sidang cerai yang akan dihadapinya. Begitu kaku, hingga masih terlalu naif mengakui dirinya akan berstatus seorang janda set

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD