Salah Paham

1135 Words

"G-Gaisa ...?? Kamu ...." Kalimat yang memendar pelan, tetapi sarat akan keterkejutan bercampur rasa bersalah tersebut seperti membungkam. Tidak mampu melanjutkan perkataan. Ariena mulai kalut saat suara dari seberang sana bukanlah lagi suara Madava, melainkan suara sahabatnya, Gaisa. Ia membayangkan bagaimana hancurnya perasaan Gaisa setelah mendengar kekasihnya sendiri menyatakan perasaan kepada sahabat dekatnya. Ariena begitu penasaran, untuk segera tahu bagaimana ekspresi atau pembelaan yang akan dilayangkan oleh Madava di depan sahabatnya, sekarang. "Gaisa, aku tahu kamu adalah seorang yaang bijak. Lakukan apa yang harus kamu lakukan sekarang. Tetapi, jangan terburu-buru mengambil kesimpulan dari apa yang kamu dengar. Aku mohon. Pikirkan dulu yang terbaik untuk kita." Ariena me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD