Kedatangan Juan dan Madava

1990 Words

Sekuat tenaga ia mengontrol hati dan tatapannya saat presensi satu sosok yang sedang ingin dilupakan itu kini tepat berada di hadapannya. Menguar tatapan iba yang Ariena sangat benci untuk pertama kalinya. Kenangan masa lalu saat ia jatuh terpuruk dalam kekecewaan besar karena sosok tersebut kembali menari-nari di mata. Bagaimana Ariena menahan getaran kerinduan di hatinya agar tidak meluap dalam tatapan datar, cukup menggambarkan jika Ariena membenci lelaki itu. Juan Sandyaga. Sosok yang secara tidak langsung menghantarkannya pada kesakitan tiada akhir bersama Radit Aldynata. Ariena membencinya. "Seharusnya kalian tidak ke sini," parau Ariena setelah terdiam cukup lama dalam tatapan hampa. "Kami mengkhawatirkanmu, Arien." Suara deep yang memendar pelan itu bukan dari sosok yang dih

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD