68~ Kebenaran

1207 Words

Wira tersenyum getir saat melihat istrinya begitu mengkhawatirkan pria lain. "Sekhawatir itu kamu sama dia?" Mita menoleh dengan tatapan tajamnya kemudian menghampiri suami, berdiri di hadapan pria itu. "Kebayang gak gimana perasaan aku waktu lihat Mas sedekat itu sama Mbak Harum Dan Rayyan? Tau gak sakitnya hati aku gimana? Sedangkan Mas saja bisa semarah itu hanya karena aku cemas dengan Damar yang Mas pukul." Raut wajah Wira berubah sekatika saat mendengar ucapan istrinya. Tentu saja ia terkejut. Apa mungkin istrinya berubah sikap karena hal itu? "Kenapa? Mas pikir aku gak tau? Aku gak bicara bukan berarti aku gak tau, Mas. Mas di sana bicara soal rumah idaman, Rayyan yang manggil Mas papa, aku tau, Mas," imbuh Mita. "Sayang, itu—" "Kenapa? Apa mereka juga anak dan istri Mas? Aku i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD