Bab 23. Restu

1046 Words

"Kamu apaan si, Mas? Jangan lebay deh," decak Farida seketika berdiri tegak lalu berjalan memasuki rumah sang putra. Sementara Kaila, tersenyum ramah seraya berjalan menghampiri ayah mertuanya lalu menyalaminya sopan. Adiwiguna terlihat lebih bersahabat, tatapan matanya pun terasa hangat menatap wajah seorang Kaila. Pria paruh baya itu bahkan tersenyum lebar terlihat begitu senang. "Apa istri saya mengatakan hal yang menyakiti perasaan kamu?" tanya Adiwiguna tatkala menyadari ada yang aneh dengan kedua mata menantunya. "Hah? Ti-tidak, Dad. Mommy Farida nggak mengatakan hal yang menyakiti perasaan aku," jawab Kaila memaksakan diri untuk tersenyum. "Yakin? Kamu nggak bohong sama Daddy, 'kan? Itu, mata kamu merah kayak yang habis nangis gitu?" tanya Adiwiguna penuh selidik. "Oh ini, anu,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD