Motor Daniel berhenti di depan rumah Tiara sore hari, cewek itu melepaskan helm bogo yang sedari tadi terpasang guna melindungi kepalanya. Dengan sekali usap rambut hitam itu sudah rapi kembali, hanya tiga detik kegiatan Tiara tadi mampu menghipnotis Daniel. Cowok itu juga melepaskan helmnya, dia menyuguhkan senyum dari bibir nya yang tipis itu.
“Nggak ada adegan kibas-kibas rambut gitu, Ti? siapa tau ada produser lewat terus nawarin lo jadi model iklan shampo. Kan lumayan tuh”
Tiara menatap Daniel cemberut, kenapa sih cowok itu tidak bisa diajak berdamai? Kenapa sepertinya dia suka sekali membuat mood Tiara jadi acak-acakan. “Ngaco mulu tuh rahang, udah sana pulang.” usirnya tanpa ragu.
“Jahat bener, udah dianterin pulang malah ngusir” balas Daniel, pura-pura ngambek. “Lagian lo tuh k
