39. Dia Juga Dokter

1541 Words

Alexa sudah pindah posisi, dia menggerak-gerakkan kakinya di atas brankar dan terus menggeleng-gelengkan kepalanya. Wajahnya seolah panas, pipinya merah merona bagai tomat-tomat siap panen. "Astaga Ya Tuhan, terlihat berkali-kali lipat lebih tampan. Kalau kayak gini terus sih, gak bakal rela gue ninggalin dia." Alexa menutup wajahnya tak percaya kalau tadi Marsel benar-benar bersikap manis padanya. Tangan Alexa berganti mengusap perut datarnya, dirinya masih tak percaya kalau di dalam sana ada sebuah nyawa hasil perbuatannya bersama Marsel. "Makasih sayang karena kehadiran kamu, Ayah jadi perhatian sama Bunda. Maaf karena Bunda sempat gak senang pas kamu ada, karena Bunda takut karier Bunda hancur." Alexa jadi menyesal karena semalam dirinya mengamuk dan lebih mengkhawatirkan kesuksesan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD