Marsel menghirup aroma mawar yang ada di meja kerjanya. Sebenarnya banyak bunga yang dia jual, tapi Marsel lebih sering menghias meja ruang kerjanya dengan bunga mawar. Lirik lagu dari band lawas asal Indonesia menggema memenuhi ruangannya. Kali ini dia sedang berada di toko bunganya yang ada di daerah lain. Tentunya bukan tempat Caitlyn bekerja. Setelah penolakan Alexa dua minggu yang lalu, Marsel lebih sering menghabiskan waktu di toko bunga di dekat museum Sirerej. Lebih tepatnya, Marsel menghindar dari Caitlyn. "Kenapa rasanya lebih hampa dari sebelumnya? Hah..." lelaki itu mengembuskan napasnya kasar. Marsel memilih keluar ruangan, dia mengecek stock bunga-bunganya. Semua karyawan bekerja sesuai tugasnya, mereka tanggap jika ada bunga mawar yang habis langsung mengambil dari ladang.