"Aku benar-benar tak mengingat apa pun. Aku tak sengaja melakukannya. Aku ... Arghh, bagaimana ini? Kita anggap saja tak pernah terjadi apa pun. Begitu lebih baik, iya kan?" ucap Raditya terasa sangat kejam di telinga Minah. Menyakiti hati gadis itu hingga palung jiwanya yang terdalam. Minah kecewa. Bagaimana bisa Raditya berkata seperti itu setelah apa yang terjadi semalam? Apalagi pria itu berkata dengan mudah bahwa ia tak mengingat semuanya. Ini tak adil untuk Minah. Baginya ini adalah luka yang menganga yang mungkin tak akan pernah bisa menghilang seumur hidupnya. Sedangkan Raditya sang pendosa, tanpa bersalah melupakan kesakitannya begitu saja. Tak sengaja? Apakah dengan berkata tak sengaja, miliknya yang paling berharga akan kembali seperti semula. Apakah harga diri Minah yang di