Bab 99

1107 Words

Rasa pening menyapaku ketika aku membuka mata. Aku terbangun karena merasakan hangatnya sinar matahari mulai menerobos jendela kamar. Ah iya kamar, sejak kapan kamarku yang bernuansa hitam abu-abu berubah menjadi biru langit seperti ini? Aku rasa kamarku yang semula terasa sangat luas menjadi sangat sempit dan sederhana. Apa aku salah lihat? Apa aku berhalusinasi? Hah, aku rasa aku masih mabuk. Aku mengerjapkan mata dengan perlahan. Berusaha menyesuaikan mataku dengan sinar matahari yang sedikit menyilaukan. Juga dengan cahaya lampu kamar yang mungkin menyala dari semalam. Aku pun tak tahu. Aku regangkan tubuhku yang terasa kaku, menarik semua otot-otot di tubuhku. Termasuk kakiku yang terasa lelah. Aku menariknya agar tak terasa kaku lagi. Dukk. Kakiku menendang sesuatu yang lembut dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD